Larantuka, Ekorantt.com – Puluhan siswa SDK Lamawohong, Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur, NTT, mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) pada Senin, 29 September 2025.
Kepala SDK Lamawohong, David Laben Tukan menjelaskan, sudah tiga tahun ini peserta didik di SDK Lamawohong mengikuti ANBK di lokasi TPU desa setempat karena ketiadaan jaringan internet.
“Bukan kali pertama terjadi. Ini sudah tiga tahun terakhir kami harus mencari tempat yang ada jaringan hanya untuk bisa ikut ANBK. Dan ironisnya, sinyal terbaik justru ada di area pekuburan desa,” tutur David saat dihubungi Ekora NTT pada Senin, 29 September 2025.
Jarak sekolah ke kuburan umum sejauh satu kilometer. Para siswa harus menenteng laptop menuju lokasi TPU untuk terhubung ke jaringan sistem pendidikan nasional.
David mengatakan, selama tiga tahun terakhir, para staf dan guru-guru harus memutar otak agar siswa tetap bisa ikut ANBK.
Ia menyayangkan kondisi ini karena anak-anak tidak mengikuti ANBK dalam kondisi yang tidak nyaman.
Anak-anak sekolah, kata David, mengikuti ANBK di atas lokasi kuburan, pohon-pohon tua yang besar yang sewaktu-waktu dapat roboh dan jatuh.
“Kami tidak ingin siswa kami tertinggal. Anak-anak mengikuti ujian ANBK dalam situasi yang sangat tidak nyaman meski harus duduk di atas kuburan dan nisan,” katanya.
David berharap pemerintah dapat memberikan bantuan akses jaringan internet agar siswa dapat mengikuti ujian ANBK dengan nyaman seperti anak-anak di kota.
“Kami tidak menuntut yang muluk-muluk. Cukup berikan kami akses jaringan yang layak. Itu sudah cukup untuk membuat anak-anak ini mendapatkan pendidikan yang lebih baik,” tandasnya.













