Astra Internasional Bina 204 Petani di Ngada, Ekspor 20 Ton Kopi ke Thailand

Head of Environment and Social Responsibility Division PT Astra International, Diah Suren Febrianti menjelaskan, program pembinaan telah berlangsung sejak Astra hadir di Kabupaten Ngada pada 2024.

Bajawa, Ekorantt.com – PT Astra Internasional mencatat pencapaian signifikan dalam program tanggung jawab sosialnya dengan mengekspor 20 ton kopi Arabika Flores Bajawa (AFB) ke Thailand pada Senin, 13 Oktober 2025. Ekspor ini merupakan hasil dari program pembinaan terhadap 204 petani kopi di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur.

Head of Environment and Social Responsibility Division PT Astra International, Diah Suren Febrianti menjelaskan, program pembinaan telah berlangsung sejak Astra hadir di Kabupaten Ngada pada 2024.

Melalui pendekatan berkelanjutan, perusahaan membina petani di enam desa yang tersebar di Kecamatan Bajawa, salah satunya di Desa Mukuvoka.

“Kolaborasi ini kami harapkan terus didukung demi kesejahteraan masyarakat Indonesia khususnya di Ngada,” ujar Diah.

Ia berharap kerja sama tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, terlebih Kabupaten Ngada memiliki potensi pertanian yang cukup menjanjikan.

Diah menambahkan, PT Astra berkomitmen untuk memperkuat ekosistem desa melalui program Desa Astra Sejahtera yang inklusif dan berkelanjutan.

“Kami senang melihat semangat anak muda yang ingin membawa produk lokal ke pasar internasional,” katanya.

Dalam kerja sama itu, pihaknya juga membantu petani dengan pembinaan, penyediaan peralatan, penguatan kelembagaan, dan kemudahan akses pembiayaan ke perbankan.

Sementara itu, Wakil Bupati Ngada, Bernadinus Dhey Ngebu dalam sambutannya mengaku kopi AFB memiliki citra rasa yang sudah mendunia. Namun dalam meningkatkan produktivitas tentu saja memiliki sejumlah tantangan sehingga membutuhkan kolaborasi semua pihak termasuk pemerintah, swasta, dan perguruan tinggi.

“Ini hasil dari kolaborasi kita dengan investor untuk menyerap komoditi petani di Ngada, salah satu kopi,” jelasnya.

Bernadinus berharap, dengan adanya kerja sama tersebut, para petani dapat mengikuti arahan para pendamping, menjaga kualitas produk, serta menerapkan praktik pertanian yang berkelanjutan.

Tidak hanya itu, ia juga mengaku bahwa kegiatan ini memberikan dampak positif bagi petani, terutama karena mereka memperoleh harga jual yang lebih berpihak pada kesejahteraan petani.

Kegiatan pelepasan 20 ton kopi turut dimeriahkan oleh penampilan sanggar musik tradisional Wongarunu dari Desa Mukuvoka.

TERKINI
BACA JUGA
spot_img
spot_img