Kupang, Ekorantt.com – UMKM binaan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ambil bagian dan menampilkan pesonanya dalam ajang Indonesia 12th Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 yang berlangsung di JIEXPO Convention Center, DKI Jakarta, pada 8–12 Oktober 2025.
ISEF merupakan panggung utama dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional. Tahun ini, ISEF mengusung tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah, Memperkuat Kemandirian dan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif.”
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Adidoyo Prakoso mengatakan, keikutsertaan UMKM binaan BI Perwakilan NTT merupakan bagian dari misi pemberdayaan ekonomi daerah.
“ISEF 2025 menghadirkan dua agenda utama yaitu Sharia Forum Nasional dan Internasional serta Sharia Fair,” jelas Prakoso melalui siaran pers yang diterima media ini pada Rabu, 15 Oktober 2025.
Ia menambahkan, kegiatan ini menegaskan komitmen Bank Indonesia dalam memperkuat kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk membangun ekosistem ekonomi syariah yang berdaya saing, berkelanjutan, dan inklusif.
UMKM binaan BI NTT yang berpartisipasi dalam ISEF 2025 antara lain: pertama, Padu Padan Tenun dan Antik Ikat, yang turut serta dalam pameran produk modest fashion serta fashion show IN2MOTIONFEST.
Kedua, Gabys Collection, Padu Padan Tenun, dan Antik Ikat, berpartisipasi dalam kegiatan Business Matching Wastra. Ketiga, Aldia, Morige, Ghaura Coklat, dan Tuang Coffee turut memasarkan produk olahan halal mereka melalui Halal Mart, sebagai bagian dari pameran produk halal di ISEF 2025.
Menurut Prakoso, partisipasi UMKM binaan BI NTT dalam ajang ini berhasil menarik perhatian buyer, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
“Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, diperoleh potensi nilai transaksi penjualan dan business matching perdagangan mencapai Rp2,9 miliar,” terangnya.
Lebih lanjut, partisipasi ini mencerminkan komitmen BI NTT dalam mendorong perluasan halal value chain (rantai nilai halal), guna memperkuat perekonomian daerah dan mendukung posisi Indonesia sebagai pusat industri halal global.
“Ekonomi syariah menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan, sehingga perlu terus dioptimalkan potensinya,” tandasnya.