Bajawa, Ekorantt.com – Pemerintah Kabupaten Ngada, Provinsi NTT berkomitmen terus mengoptimalkan lahan non-rawa untuk mendukung program swasembada pangan di tahun 2025.
Wakil Bupati Ngada, Bernadinus Dhey Ngebu, mengatakan optimasi lahan non-rawa ini sebagai upaya pemerintah untuk memperluas area pertanian.
“Melalui program ini pemerintah berupaya meningkatkan produktivitas hasil pertanian secara berkelanjutan dengan memanfaatkan lahan sawah yang selama ini belum dioptimalkan,” ujar Bernadinus saat launching optimasi lahan non-rawa, di Desa Lo’a, Kecamatan So’a pada Selasa, 14 Oktober 2025.
Ia mengatakan kegiatan tersebut juga bertujuan memanfaatkan lahan pertanian agar lebih produktif dan efisien, mulai dari upaya meningkatkan hasil pertanian hingga optimalisasi lahan. Hal itu mencakup perbaikan kualitas lahan, peningkatan daya dukung lahan, dan peningkatan indeks pertanian.
Bernadinus menerangkan, optimasi lahan menargetkan 1.341 hektar lahan yang tersebar di Kecamatan So’a, Bajawa, Bajawa Utara, Golewa, dan Kecamatan Golewa Selatan.
Pemerintah juga akan membangun 12,9 kilometer saluran irigasi dengan melibatkan seluruh kelompok tani.
Pemerintah daerah, kata Bernadinus, berkomitmen mendukung visi besar Presiden Prabowo Subianto yakni swasembada pangan nasional melalui indeks pertanian dan optimalisasi pemanfaatan lahan.
“Saya mengajak kita semua, baik petani, penyuluh untuk bersama-sama mengawal program ini secara serius dan berkomitmen agar pelaksanaan bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.
Anggota Komisi IV DPR RI, Ahmad Yohan, menegaskan komitmen pemerintah pusat dalam mewujudkan swasembada pangan tertuang dalam asta cita presiden.
“Presiden Prabowo sudah menegaskan tahun 2025-2027 Indonesia sudah mencapai swasembada pangan khususnya beras dan jagung,” kata Ahmad.
Ia mengaku pemerintah pusat berkomitmen memberikan bantuan berupa subsidi pupuk, bantuan bibit hingga pembukaan lahan.