Lakukan Visitasi Akreditasi di SDN Malaara Ende, Tim Asesor Keluhkan Kondisi Jalan yang Rusak

Ia menjelaskan, sejumlah komponen menjadi dasar penilaian dalam akreditasi, seperti iklim pembelajaran, kinerja kepala sekolah, serta proses belajar mengajar.

Ende, Ekorantt.com – Tim Asesor Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah (BAN-PDM) Provinsi Nusa Tenggara Timur melakukan visitasi akreditasi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Malaara, Desa Romarea, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende selama dua hari, sejak 20 hingga 21 Oktober 2025.

Ode Irman, salah satu tim asesor BAN-PDM mengatakan, visitasi merupakan rangkaian kegiatan untuk menentukan akreditasi bagi lembaga pendidikan tingkat dasar.

“Kami hadir untuk memotret kinerja sekolah di SDN Malaara,” ujarnya kepada Ekora NTT, Selasa, 21 Oktober 2025.

Ia menjelaskan, sejumlah komponen menjadi dasar penilaian dalam akreditasi, seperti iklim pembelajaran, kinerja kepala sekolah, serta proses belajar mengajar.

“Dinilai itu mutu guru, bagaimana guru itu membimbing siswa menjadi siswa yang cerdas, kreatif, dan inovatif,” katanya.

Kepala SDN Malaara, Sisilia Pano mengatakan, saat ini sekolah yang dipimpinnya masih berstatus akreditasi C. Pihak sekolah terus berupaya membenahi manajemen sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan.

“Semoga dengan dilakukan visitasi akreditasi saat ini, mampu mengangkat SD Negeri Malaara menjadi lebih baik,” kata Sisilia.

Sisilia menambahkan, kegiatan akreditasi bukan hanya soal nilai, tetapi juga menjadi sarana evaluasi dan masukan bagi lembaga pendidikan agar terus berbenah.

“Terima kasih kepada tim asesor yang sudah datang untuk melakukan visitasi di sekolah kami (SDN Malaara). Semoga akreditasi bisa naik sesuai dengan standar,” katanya.

Lakukan Visitasi Akreditasi di SDN Malaara Ende, Tim Asesor Keluhkan Kondisi Jalan yang Rusak
Tim Asesor Visitasi saat melakukan akreditasi di SDN Malaara Desa Romarea, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende (Foto: Antonius Jata/Ekora NTT)


Jalan Rusak Jadi Tantangan

Ode Irman menuturkan, tantangan berat yang dihadapi selama visitasi, yaitu kondisi ruas jalan menuju Desa Romarea yang rusak parah. Kondisi jalan Nangamboa-Watumite-Romarea sangat memprihatinkan.

“Kalau menurut saya, jalan di sini sangat ekstrem sekali, paling hancur. Ini pengalaman pertama saya,” ujarnya.

Ia menuturkan, medan tersebut merupakan yang terburuk selama dirinya melakukan visitasi akreditasi di berbagai daerah.

“Selama saya melaksanakan kegiatan visitasi akreditasi, medan di sini (jalan Nangamboa-Watumit-Romarea) yang paling buruk,” tutur Ode.

Ode mengatakan, saat melintasi jalur tersebut, ia dan tim harus ekstra hati-hati karena kondisi jalan rusak dan berlumpur yang bisa menyebabkan kecelakaan.

“Apalagi musim hujan begini, batu terlempar ke apa, kendaraan terbalik, ya. Luka-luka sudah pasti itu kalau tidak hati-hati,” ungkapnya.

“Kasihan kalau nenek-nenek atau ibu hamil ini. Oh iya, bisa mati ini. Kita mati bukan karena penyakit, kita mati karena jalan,” ujarnya lagi.

Ode berharap Pemerintah Kabupaten Ende dapat memperhatikan kondisi jalan tersebut. Sebab, ruas jalan Nangamboa-Watumite-Romarea merupakan satu-satunya akses transportasi bagi masyarakat di tiga desa wilayah Kecamatan Nangapanda.

Kepala Dinas PUPR Ende Mustaqim Mberu kepada Ekora NTT pada Jumat, 14 Oktober 2025, mengaku pihaknya sedang mengusulkan pembangunan lanjutan ruas jalan Nangamboa-Watumite dan Desa Romarea menggunakan Dana Inpres Jalan Daerah (IJD) tahun 2025.

Meski demikian, menurut Mustaqim, hingga kini belum ada informasi resmi “terkait kapan mulai akan dikerjakan.”

“Informasi terakhir itu bisa dikerjakan tahun ini, tapi kita belum bisa dapatkan informasi resmi,” ujarnya.

Mustaqim berharap agar tahun ini jalan Nangamboa-Watumite-Romarea bisa dikerjakan.

TERKINI
BACA JUGA
spot_img
spot_img