Pintu Gerbang DPRD Sikka Masih Tertutup Batu, Son Botu: Panggil Pendemo Angkut dan Pindahkan

Ivan datang sendiri ke kantor DPRD membawa sembilan poin tuntutan, disertai satu unit dump truck bermuatan batu yang kemudian dibongkar di depan pintu gerbang kantor hingga menutup akses keluar masuk kendaraan.

Maumere, Ekorantt.com – Pintu gerbang kantor DPRD Kabupaten Sikka hingga Jumat, 31 Oktober 2025, masih tertutup rapat oleh tumpukan batu besar. Kondisi itu merupakan buntut dari aksi damai yang digelar Forum Rakyat Resah dan Gelisah (Fokalis) sehari sebelumnya, Kamis, 30 Oktober 2025.

Aksi tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Fokalis, Frederich F. Baba Djoedje atau Ivan, sebagai bentuk protes atas dugaan kegagalan kinerja pemerintah dan DPRD dalam menjalankan amanah rakyat.

Ivan datang sendiri ke kantor DPRD membawa sembilan poin tuntutan, disertai satu unit dump truck bermuatan batu yang kemudian dibongkar di depan pintu gerbang kantor hingga menutup akses keluar masuk kendaraan.

Anggota DPRD Sikka dari Fraksi Gerindra, Sufriyance Merison Botu atau Son Botu menyayangkan tindakan penutupan gerbang dengan batu tersebut.

“Tumpukan batu itu masih ada di depan pintu gerbang,” ujar Son dalam rapat kerja bersama pemerintah di gedung utama DPRD Sikka, Jumat, 31 Oktober 2025.

Menurutnya, aksi itu mencoreng wajah lembaga DPRD dan pemerintah daerah. Ia menilai batu-batu tersebut seharusnya bisa diletakkan di halaman kosong kantor DPRD tanpa mengganggu akses publik.

“Kita bukan tidak mau batu itu diletakkan di kantor DPRD, tetapi ada ruang kosong di halaman kantor yang bisa diletakkan. Jangan di pintu gerbang, menggangu akses keluar masuk kendaraan,” kata Son.

Ia menegaskan, DPRD tidak menolak kritik dari masyarakat dan tetap membutuhkan masukan untuk perbaikan kinerja. Namun, ia menilai penutupan pintu gerbang bukanlah cara yang tepat untuk menyampaikan aspirasi.

Menurutnya, tumpukan batu itu baru akan dipindahkan setelah sembilan poin tuntutan pendemo terpenuhi, yang kemungkinan memakan waktu lama.

“Apakah batu-batu itu dibiarkan terus di pintu gerbang. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama,” ujarnya.

Son pun meminta pemerintah daerah melalui Satpol PP untuk berkoordinasi dengan pihak terkait agar batu-batu tersebut segera dipindahkan.

“Mungkin bisa koordinasi supaya yang melakukan demo kemarin datang angkut dan pindah tumpukan batu itu di tempat lain, jangan di pintu gerbang,” tambahnya.

Menanggapi hal itu, Kasat Pol PP dan Damkar Kabupaten Sikka, Buang Da Cunha menyatakan siap melakukan koordinasi dan memanggil pihak pendemo untuk menertibkan tumpukan batu di gerbang kantor DPRD.

TERKINI
BACA JUGA
spot_img
spot_img