Bajawa, Ekorantt.com – Damianus Sambung (62), petani kakao asal Elar, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) bangga sekaligus haru mengikuti langsung wisuda putrinya di Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Citra Bakti Ngada pada Jumat, 31 Oktober 2025.
Putri semata wayangnya, Algin Zaun, 20 tahun, kini resmi menyandang gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
“Akhirnya dia wisuda, penantian kami selama empat tahun berbuah manis,” tutur Damianus.
Demi menyaksikan proses wisuda Algin, Damianus bersama istrinya, Feliksia Ndu harus menempuh perjalanan dengan kendaraan umum hampir enam jam dari kampung halamannya di Desa Langga Sai, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur.
“Kemarin tiba di sini sekitar jam dua siang, langsung ke kos anak saya,” ucap Damianus.
Damianus mengaku kerja keras untuk membiayai kuliah putrinya tidak mudah. Keluarganya hanya mengandalkan kakao yang luas tidak mencapai satu hektare.
“Biasa satu minggu saya timbang 35 kilogram dengan harga Rp100 ribu. Hasil itu saya gunakan untuk kebutuhan rumah tangga dan sisanya ditabung untuk kebutuhan kuliah putri saya,” ujarnya.
Dia bilang, harga komoditi kakao kadang fluktuatif dan bahkan harga kakao kering anjlok hingga 45 ribu per kilogram. Namun, demi pendidikan Algin, dia bertahan dan tidak putus asa.
Begitu pula kebutuhan makanan putrinya selama menempuh pendidikan di Bajawa, keluarga Damianus hanya bersandar pada sawah dengan luas sekitar 30 are.
Damianus berharap usai wisuda, Algin segera mendapatkan pekerjaan sebagai guru untuk mencerdaskan para generasi di kampung halamannya di Elar.
Ketua STKIP Citra Bakti Ngada, Dek Ngurah Laba Laksana menyampaikan terima kasih atas kepercayaan orangtua wisudawan yang telah menitipkan anak-anak kuliah di Kampus STKIP Citra Bakti.
“Terima kasih banyak bapak mama, kami pastikan anak-anak bapak mama selama berada di kampus dalam kondisi baik,” ungkapnya.
Dek Ngurah mengaku Kampus STKIP Citra Bakti Ngada menjadi kampus swasta terbaik pengisian indikator se-LLDIKTI wilayah XV.
Ia berharap ilmu yang didapat selama berkuliah bisa diimplementasikan untuk kepentingan masyarakat dan bangsa.
Ia menyampaikan bahwa tahun ini, kampus itu berhasil mewisuda 180 orang dengan rincian PGSD 25 orang, Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR) 17 orang, Pendidikan Guru PAUD 60 orang, Pendidikan Musik 26 orang, Pendidikan Matematika 13 orang, dan Pendidikan IPA 18 orang.
Ketua Yayasan Citra Masyarakat Mandiri, Wilfridus Muga berkomitmen untuk meningkatkan status kampus dari sekolah tinggi menjadi institut pada tahun depan.
Hal itu didukung tenaga pengajar yang hampir semua dosen sudah menyelesaikan program doktor atau S3.
“Untuk jumlah mahasiswa kita sudah hampir dua ribu orang,” ujar Wilfridus.


                                    










