Sekami dan Pramuka di Ndora Kolaborasi Bentuk Iman dan Karakter Pelajar

Ia mengatakan, tri hari Sekpram bernuansa Katolik merupakan program paroki dengan tujuan integrasi iman dan kepramukaan.

Mbay, Ekorantt.com – Sebanyak 275 pelajar tingkat SD dan SMP di wilayah Paroki St. Petrus Martir Ndora mengikuti rangkaian kegiatan Tri Hari Sekami dan Pramuka (Sekpram) di Desa Ulupulu 1, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo pada Jumat-Minggu, 7-9 November 2025.

Kegiatan kolaborasi antara Sekami dan Pramuka ini sebagai implementasi program Keuskupan Agung Ende untuk penguatan iman generasi Katolik dan mendorong pelajar untuk bisa hidup mandiri dan cinta terhadap alam dan lingkungan.

“Saya boleh katakan ini kegiatan pertama untuk Kevikepan Mbay. Kolaborasi sekami dan pramuka ini bernuansa Katolik,” kata Ketua Pengarah, Yohanes Tola, di Ndora, Minggu, 9 November 2025.

Ia mengatakan, tri hari Sekpram bernuansa Katolik merupakan program paroki dengan tujuan integrasi iman dan kepramukaan.

Kegiatan ini lebih menekankan pada penguatan iman dan karakter siswa. Para siswa dilatih untuk saling mengasihi, mencintai alam, hidup mandiri, saling berbagi, hidup berdampingan, dan dilatih untuk menyelesaikan masalah.

Yohanes menambahkan, gereja menaruh perhatian terhadap para generasi penerus di tengah pesatnya kemajuan teknologi. Peradaban kehidupan dengan perkembangan zaman yang cepat ini perlu diimbangi dengan sikap saling mengasihi.

“Itu kunci dari kegiatan ini mengacu pada tema besar yakni doa misioner mewujudkan kasih untuk bangsa,” kata Yohanes.

Kegiatan kolaborasi bernuansa Katolik ini diisi berbagai mata acara. Adapun perlombaan untuk para sekami yakni lomba mazmur, baca kitab suci dan bertutur serta lomba paduan suara.

Sedangkan kegiatan kepramukaan antara lain, perkemahan, Peraturan Baris Berbaris (PBB), tali temali, jelajah alam, api unggun, permainan, bakti sosial, koservasi alam, dan penanaman keliling.

Yohanes menyebutkan sebanyak 11 lembaga sekolah ikut dalam kegiatan ini yakni delapan perwakilan SD dan tiga SMP.

Tiga siswa SDI Ndora, Roswita Ngole (12 tahun), Ignasius Rivaldo Debo (12), Mariano Guido Bhotu (12) mengaku senang ikut dalam kegiatan itu, terutama keseruan dalam jelajah alam.

“Kami terjebak dua kali dan tersesat. Kami salah jalur,” kata Rivaldo sambil tertawa.

Sementara Mariano menceritakan pengalaman jelajah alam karena melewati beberapa rintangan seperti jembatan emas, mencari paku, merayap, menjawab pertanyaan, dan mencoret muka.

“Saya rasa senang dan seru sekali,” pungkas dia.

Siap Generasi Gereja yang Bermutu

Majelis Pembimbing Tri Hari Sekpram 2025, Romo Fidelis Markus Demu, mengatakan anak-anak dan remaja merupakan generasi penerus gereja yang perlu disiapkan dari sekarang.

“Anak-anak ini jadi penerus gereja, bermutu, dan diandalkan pada masa akan datang,” kata Fikus.

Bertepatan dengan Pesta Pemberkatan Basilika Leteran, Gereja Katedral Paus di Roma yang adalah induk dan kepala semua gereja di Kota Roma dan seluruh dunia yang dirayakan oleh gereja atau umat Allah di seluruh dunia, Romo Fikus mengajak semua generasi untuk mengingatkan kembali tentang kisah Yesus.

Romo Fikus mengatakan kisah gereja yang bermula dari satu orang guru yakni Yesus, selanjutnya diikuti 12 murid.

“Dan hari ini menjadi luar biasa sebagai pengikut menjadi 1,4 miliar umat Katolik di dunia, termasuk kita yang ada di sini,” kata Pastor Paroki Ndora ini.

Siswa SMP Katolik Manungae Ndora berfoto bersama pada sela-sela kegiatan jelajah alam pada Sabtu, 8 November 2025 (Foto: Dok. Pribadi/HO)

Ia menaruh rasa hormat dan terima kasih kepada semua yang ikut terlibat dengan suka rela menyelesaikan kegiatan Tri Hari Sekami Pramuka bernuansa Katolik tersebut.

Romo Fikus berharap kegiatan tersebut menjadi bekal untuk anak-anak dan remaja Katolik dalam kehidupan sehari-hari.

“Terima kasih untuk semua yang punya hati dan perhatian untuk gereja dan anak-anak,” tandasnya.

TERKINI
BACA JUGA
spot_img
spot_img