Ruteng, Ekorantt.com – Kader Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dari 20 kelurahan di Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai menggelar kegiatan inovatif. Mereka menunjukkan beragam kreasi makanan melalui lomba memasak berbahan pangan lokal untuk pemenuhan gizi keluarga.
“Dalam rangka mnendukung upaya tersebut, PKK Kecamatan Langke Rembong berinisiasi untuk memanfaatkan pangan lokal menjadi sumber gizi, sehingga dapat diterapkan dalam pola konsumsi sehari-hari,” kata Ketua PKK Kecamatan, Yustina Gau, di halaman kantor Camat Langke Rembong pada Jumat, 28 November 2025.
Menurutnya, pemenuhan pangan sangat penting sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
Mengacu kajian ilmiah, kata Yustina, manusia memerlukan sekitar 45 jenis zat gizi untuk dapat hidup sehat dan produktif. Porsi makanan yang dikonsumsi harus dalam jumlah cukup, tidak berlebihan, dan tidak kekurangan.
“Dengan mengkonsumsi makanan sehari-hari yang beranekaragam, kekurangan zat gizi pada jenis makanan yang satu akan dilengkapi oleh keunggulan susunan zat gizi jenis makanan lain sehingga diperoleh masukan zat gizi yang seimbang,” kata Yustina.
Ia mengatakan, sejauh ini pola konsumsi pangan masyarakat masih belum memiliki kaidah seimbang. Untuk itu, perlu ada upaya penganekaramnegaman pangan dari segi ketersediaan agar dapat mengembangkan kekayaan alam dengan bijak.
Ia mengharapkan dengan kegiatan perlombaan tersebut mampu menumbuhkan minat masyarakat untuk mengolah potensi lokal menjadi pangan yang sehat, aman dengan komposisi yang gizi yang seimbang.

Camat Langke Rembong, Gonsa Gau mengatakan, perlombahan tersebut sebagai sarana mendorong diversifikasi pangan.
“Lomba ini bukan hanya ajang kreativitas semata, melainkan sebagai sarana mendorong diversifikasi pangan,” kata Gonsa.
Ia mengatakan, selama ini masyarakat masih sangat bergantungan pada beras sebagai sumber karbohidrat. Padahal, Indonesia atau Manggarai pada khsusunya memiliki kekayaan akan pangan lokal.
Dengan masakan itu, peserta lomba dapat menunjukkan bahwa pangan sehat, lezat, dan bergizi tidak harus berbahan dasar beras, tetapi juga ada pada pangan lokal.
“Kita dapat menciptakan menu yang lebih bervariatif, bergizi, sehat, dan lezat sekaligus mendukung ketahanan pangan daerah,” ungkapnya.
Menurutnya, pangan lokal sangat banyak dan tumbuh di sekitar tempat tinggal. Orang dengan mudah mendapatkannya.
“Karena itu, tinggal bagaimana pengolahan yang baik sehingga menjadi makanan yang enak,” tutur Gonsa.













