Ende, Ekorantt.com – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni Cabang Ende membuka layanan pengiriman bantuan kemanusiaan secara gratis bagi korban banjir bandang dan longsor di Sumatera. Layanan ini mulai berlaku sejak Kamis, 4 November 2025, menggunakan KM Awu dan KM Binaiya.
“Untuk pengiriman bantuan dari Flores khususnya Kabupaten Ende, nantinya menggunakan KM Awu dan KM Binaiya yang akan transit di pelabuhan Surabaya dan diteruskan untuk dikonsolidasikan di pelabuhan transit Tanjung Priok,” ujar Kepala Cabang Pelni Ende, Ade Dinar Nugroho Pamungkas, melalui rilis yang diterima Ekora NTT pada Kamis, 4 Desember 2025 malam.
Ade menyebut layanan serupa tidak hanya dibuka oleh Pelni Cabang Ende, tetapi berlaku untuk seluruh kantor cabang Pelni di Indonesia.
Ia berharap kebijakan tersebut mempermudah masyarakat dalam menyalurkan bantuan bagi warga terdampak bencana di Sumatera Utara.
Sekretaris Perusahaan Pelni, Evan Eryanto menegaskan, kebijakan ini merupakan bagian dari kontribusi Pelni dalam membantu wilayah terdampak bencana.
“Kami memutuskan untuk membuka layanan pengiriman bantuan gratis sepenuhnya agar logistik kemanusiaan dari berbagai penjuru Indonesia dapat segera sampai ke saudara-saudara kita di Sumatera Utara,” ungkapnya.
“Ini adalah wujud komitmen Pelni sebagai BUMN pelayaran yang tidak hanya menghubungkan pulau, tapi juga menghubungkan kepedulian,” ujar Evan.
Ia menambahkan, program tersebut sekaligus menjadi ajakan kepada masyarakat agar terlibat membantu meringankan beban korban bencana.
“Kami berharap semakin banyak pihak memanfaatkan fasilitas ini sehingga volume bantuan yang tiba di Belawan semakin besar dan dapat segera didistribusikan ke daerah-daerah yang sulit dijangkau melalui jalur darat.
Pelni siap menjadi jembatan kemanusiaan dari Sabang sampai Merauke untuk Sumatera Utara,” tegas Evan.
Pengiriman bantuan bebas biaya ini turut didukung Pelni Logistics sebagai bagian dari kolaborasi Pelni Group.
Pelni menetapkan sejumlah syarat untuk layanan gratis tersebut, antara lain: Pertama, melampirkan surat pengantar resmi dari lembaga, komunitas, atau instansi; atau membuat pernyataan bantuan kemanusiaan bagi pengirim perorangan, disertai daftar rincian barang.
Kedua, barang yang dikirim berupa bantuan seperti sembako, pakaian, dan logistik non-komersial.
Ketiga, barang harus aman dan bukan termasuk kategori mudah terbakar, beracun, atau terlarang.
Keempat, pengemasan harus kuat dan diberi tanda “Fragile” bagi barang pecah belah.
Kelima, seluruh pengiriman dari berbagai wilayah akan menggunakan kapal Pelni dengan tujuan akhir Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara.
Keenam, untuk sementara, Pelni hanya dapat mengantarkan barang bantuan sampai Pelabuhan Belawan.













