Potensi Diaspora NTT Belum Terintegrasi Secara Maksimal

Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena berkata, Rakor ini menjadi langkah awal memperkuat kolaborasi antara Pemerintah Provinsi NTT dan diaspora, dengan fokus utama pada peningkatan pembangunan ekonomi daerah.

Kupang, Ekorantt.com – Kepala Badan Penghubung Provinsi NTT, Florida Taty Setyawati mengungkapkan, potensi diaspora NTT di dalam dan luar negeri belum terintegrasi secara maksimal.

Namun, kata Florida, banyak tenaga ahli diaspora menyatakan kesiapan untuk terlibat langsung dalam pembangunan daerah, baik pada bidang ekonomi, sosial, budaya, maupun tata kelola pemerintahan.

“Rakor ini memfokuskan pembahasan pada beberapa isu strategis, termasuk pembangunan ekonomi, sosial dan budaya, tata kelola pemerintahan, serta kependudukan,” jelasnya saat Rapat Koordinasi Sinergi Pembangunan Daerah di Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT, Jumat, 12 Desember 2025.

Menurut Florida, forum ini menjadi sarana konsolidasi program serta sinkronisasi kebijakan antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan jejaring diaspora.

Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena berkata, Rakor ini menjadi langkah awal memperkuat kolaborasi antara Pemerintah Provinsi NTT dan diaspora, dengan fokus utama pada peningkatan pembangunan ekonomi daerah.

“Pertemuan ini adalah mimpi besar saya, untuk mengonsolidasi diaspora sebagai kekuatan bersama membangun Nusa Tenggara Timur,” kata Melki dalam Rakor dengan tema “Kolaborasi dan Sinergi untuk Kemajuan NTT”.

Ia pun menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta Rakor yang terdiri dari pemerintah kabupaten/kota, lembaga keuangan, pelaku UMKM/IKM, dan perwakilan diaspora dari berbagai provinsi serta negara.

Menurut Melki, rapat koordinasi ini bukan hanya forum diskusi, tetapi fondasi untuk menyatukan potensi besar diaspora NTT.

“Kita ingin diaspora menjadi bagian dari arus utama pembangunan,” ujarnya.

Gubernur Melki menyoroti besarnya potensi diaspora NTT dalam membuka akses pasar dan memperkuat jaringan ekonomi daerah.

Ia mencontohkan tingginya permintaan serta nilai jual Tenun Timor di Papua dan Papua Barat sebagai bukti kuatnya daya saing produk NTT.

Sebab itu, untuk memperluas pasar produk lokal, Pemerintah Provinsi NTT terus mendorong pengembangan NTT Mart, Dapur Flobamorata, dan OVOP (One Village One Product), yang berkembang menjadi OSOP (One School One Product), dan OCOP (One Community One Product).

“Kita ingin mendorong masyarakat produktif, bukan hanya konsumtif. Perekonomian NTT harus digerakkan oleh masyarakat dan UMKM yang tangguh,” tegasnya.

TERKINI
BACA JUGA
spot_img
spot_img