Ende, Ekorantt.com – Beberapa harga kebutuhan pokok di Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur, merangkak naik menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Adapun kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan antara lain, bawang merah, bawang putih, telur, dan cabai.
Harga bawang merah mengalami kenaikan signifikan yakni mencapai 70 persen atau dari semula Rp30 ribu melonjak naik menjadi Rp50 ribu. Sementara harga telur ayam naik menjadi Rp65 ribu dari harga awal Rp56 ribu.
“Saya beli tadi di Pasar Mbongawani cabai Rp40 ribu per kilogram. Kalau bawang merah Rp50 ribu per kilogram, bawang putih seharga Rp40 ribu per kilogram,” kata seorang warga yang mengaku bernama Maria di Ende, Sabtu, 20 Desember 2025.
Sementara harga minyak goreng satu liter dijual dengan harga Rp23 ribu. Harga masih stabil, kata Maria.
Ia mengaku kenaikan bahan pokok menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru menyulitkan dia bersama keluarga di tengah kondisi ekonomi pas-pasan.
Pedagang telur, Cecep Nurmawadin, mengaku kenaikan harga kebutuhan pokok mulai sejak awal bulan Desember 2025.
Ia berkata, kenaikan harga telur dipengaruhi keterbatasan penyedia di Flores karena telur didatangkan dari luar NTT.
“Dulu kita biasa jual itu satu papan Rp57 ribu sampai Rp58 ribu. Sekarang sampai Rp65 ribu. Ini karena pasokan dari Jawa semua,” tutur Cecep.
Pengecer seperti Cecep terpaksa menaikan harga telur menyesuaikan dengan harga grosir agen telur untuk memperoleh pendapatan.
Cecep menambahkan dampak kenaikan harga telur, jumlah pembeli atau konsumen justru menurun.
“Kalau untuk pembeli sebetulnya jujur banyak berkurang karena kenaikan harga,” pungkasnya.
Dampak MBG
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Ende, Mohamad Sahrir, membenarkan adanya kenaikan harga kebutuhan pokok di Pasar Mbongawani.
“Berdasarkan pemantauan kami di lapangan memang beberapa minggu terakhir ini, beberapa kebutuhan pokok mengalami kenaikan karena kebutuhan masyarakat banyak seperti, telur dan bawang putih,” kata dia.
Sahrir bilang, kenaikan tersebut juga disebabkan oleh tingginya permintaan masyarakat menjelang hari raya Natal dan juga pemenuhan kebutuhan makan bergizi gratis (MBG).
“Karena bahan pokok tersebut tidak tersedia di Ende. Kita mengharapkan pasokan dari luar seperti itu. Memang hukum pasar seperti itu, semakin banyak kebutuhan, stoknya tersedia sedikit. Pasti dan ikutannya pasti akan mengalami kenaikan harga seperti itu,” terang Sharir.
Ia menambahkan, kenaikan harga bukan hanya yang berkaitan menjelang hari raya, melainkan juga untuk pemenuhan MBG.
Meskipun demikian, Sahrir menegaskan kenaikan tersebut masih dalam taraf wajar sebab mengikuti permintaan konsumen masyarakat.
“Kalau untuk pengamatan kami di lapangan, kenaikan dalam batas yang wajar. Batas wajar, karena kenaikan berkisar seribu atau dua ribu yang naik. Dia tidak naik melonjak tinggi,” klaimnya.
Untuk menekan adanya lonjakan harga kebutuhan pokok, Disperindag akan menggelar pasar murah bagi masyarakat Kabupaten Ende, kata Sharir.
“Untuk beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan, lebih khususnya telur. Mungkin menjelang Natal satu dua hari ini, kedepannya ini kami akan melakukan operasi pasar murah, khusus telur,” ujarnya.
Ia mengklaim stok kebutuhan pokok di Kabupaten Ende sejauh ini masih aman menjelang hari raya Natal. Oleh karena itu, ia meminta kepada masyarakat untuk tidak panik.
“Janganlah panik karena situasi kondisi terkait dengan sembako menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru ini untuk stoknya aman dan tersedia,” tandas Sharir.













