Baksos MKJP di Matim: Mayoritas Akseptor KB Pilih Implant

Borong, Ekorantt.com – Mayoritas akseptor KB di Kabupaten Manggarai Timur lebih memilih menggunakan alat kontrasepsi jenis implant daripada IUD (intrauterine device).

Hal itu diungkapkan kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kabupaten Manggarai Timur, Alexander Kantar usai menggelar bakti sosial (Baksos) Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Kantor Camat Rana Mese, Kamis kemarin.

Menurutnya, dari 752 akseptor KB yang ikut dalam sejumlah baksos MKJP di Manggarai Timur, sebanyak 653 orang memilih menggunakan alat kontrasepsi jenis implant.

“Hanya 99 orang yang pilih IUD,” katanya.

Implant atau susuk yaitu metode kontrasepsi jangka panjang untuk menjaga jarak kehamilan.

KB implant dipasang di bawah kulit ibu dan hanya mengandung hormon progesteron. Hormon tersebut dilepaskan dalam jumlah kecil secara terus menerus ke dalam aliran darah.

Cara kerja KB implant dalam mencegah kehamilan yakni mencegah ovulasi atau pematangan sel telur dengan cara mekanisme umpan balik ke kelenjar hipofisis – kelenjar penghasil hormon perangsang ovulasi; mengentalkan lendir pada leher rahim Ibu sehingga sperma sulit melaluinya untuk sampai ke sel telur; dan menjadikan dinding rahim tipis sehingga tidak terjadi penempelan sel telur atau implantasi.

Sedangkan IUD atau spiral yaitu alat kontrasepsi dalam rahim. IUD bekerja dengan cara menghambat gerakan sperma menuju saluran rahim untuk mencegah pembuahan, sehingga tidak terjadi kehamilan.

Alexander mengatakan, akseptor lebih memilih implant karena faktor pemahaman, di mana mereka takut menggunakan IUD karena dipasang di mulut rahim.

Padahal, lanjutnya, kontrasepsi jenis IUD fungsi kerja atau khasiatnya lebih lama bila dibandingkan implant.

“Implant hanya tiga tahun. Sedangkan IUD itu delapan tahun,” ujarnya.

Meski demikian, ia mengapresiasi pasangan usia subur (PUS) di Matim karena tingkat partisipasinya cukup tinggi mengikuti MKJP.

“Kami akan tetap melakukan penggerakan dengan pendekatan yang baik kepada pasangan usia subur, supaya ke depan memilih IUD karena jangka waktunya lama,” ujarnya.

Menurutnya, program KB sangat penting karena selain untuk kesehatan ibu atau akseptor, “kita juga mengharapkan generasi yang sehat dan cerdas di masa depan.”

“Harapan kami, tentu kesuksesan program ini tidak hanya dari kami, tetapi butuh bantuan masyarakat,” pungkasnya.

Baksos MKJP merupakan kegiatan yang disponsori oleh DP2KB Provinsi NTT dan dilaksanakan oleh DP2KB Kabupaten Manggarai Timur.

Dalam kegiatan ini, pihak DP2KB Manggarai Timur mendatangi sejumlah titik di beberapa kecamatan untuk memberikan pelayanan pemasangan alat kontrasepsi jangka panjang secara gratis kepada para akseptor KB.(AR)

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA