Maumere, Ekorantt.com – Geliat KSP Kopdit Pintu Air melakukan spin off dengan merambah sektor riil beberapa waktu belakangan mendapat dukungan dari Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki. Baginya, ini merupakan gebrakan yang luar biasa, koperasi berani keluar dari cangkang bisnis simpan pinjam.
Dukungan Menkop Teten terungkap saat dirinya mengunjungi Rumah Produk Minyak Kelapa Pintu Air atau yang lebih dikenal sebagai PCP Rotat di Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka pada Sabtu (24/10/2020). Rumah PCP Rotat berhadapan langsung dengan Kantor Pusat KSP Kopdit Pintu Air.
Menkop Teten meninjau langsung proses pengolahan Minyak Kelapa Pintu Air didampingi oleh Ketua KSP Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano bersama Anggota DPR RI, Andreas Hugo Pareira, Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo dan rombongan.
Pada kesempatan itu, Manajer PCP Rotat, Berno Letepung menjelaskan secara ringkas tentang alur produksi minyak kelapa dari hulu hingga ke hilir, dari kerja keras petani kelapa hingga inovasi melahirkan Minyak Kelapa Pintu Air.
Sejauh ini, jelas Berno, topangan bahan baku minyak mentah berasal dari 219 kepala keluarga petani yang tersebar di lima kabupaten di Flores yakni Sikka, Flores Timur, Nagekeo, Ende, dan Ngada.
Setelah menyimak penjelasan dari manajemen PCP Rotat, Menkop Teten punya harapan agar usaha minyak kelapa digarap secara berkelanjutan. Karena itu replanting atau peremajaan kelapa menjadi sebuah keharusan.
Usai kunjungan, Berno juga menyampaikan bahwa Menkop Teten mengapresiasi “karena ini dianggap sebuah terobosan yang baik dalam pengembangan sektor riil untuk semua warga yang adalah pemilik kelapa”.
Diakui Berno, Pintu Air baru menyentuh daging kelapa. “Ada lagi dalam bentuk sabut. Ada lagi dalam bentuk tempurung. Ada lagi dalam bentuk water coconout. Nah ini yang menjadi menarik oleh beliau (Menkop Teten –red),” kata Berno.
Berno menambahkan, ada kecenderungan bahwa masyarakat kembali mengonsumsi minyak kelapa ketimbang minyak goreng berbahan baku sawit. Dan pola yang terjadi sekarang menjadikan kelapa sebagai primadona. Ini peluang.
“Beliau juga menawarkan kerja sama untuk ke depan. Pa Menteri mau mengajak kami yang ada untuk bisa ada silahturami yang baik untuk pengembangan yang lebih jauh,” ucap Berno.
Sejalan dengan itu, Ketua KSP Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano tak menampik bahwa Pintu Air masih pemula dalam usaha sektor riil, khususnya kelapa. Baru satu bagian dari kelapa yang digarap, sementara masih banyak yang belum disentuh.
“Kalau kita sudah mampu, itu menjadi brand Pintu Air melalui kelapa. Ini akan mendunia,” ujar Jano penuh yakin.
Lebih lanjut, Jano mengatakan, Pintu Air berkomitmen untuk memerdekakan petani kelapa dengan pola kerja permberdayaan yang sudah dimulai oleh manajemen PCP Rotat.