Larantuka, Ekorantt.com – Sebanyak sembilan rumah warga Desa Bungalima, Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur (Flotim) selalu jadi sasaran banjir setiap tahun. Kali ini, banjir setinggi 50 hingga 60 cm kembali merendam sejumlah rumah tersebut.
“Begini terus tiap tahun, sejak saya tinggal disini pada tahun 2003. Sudah belasan tahun. Tiap tahun rumah kami terendam banjir,” ungkap Agustinus Suban, kepada Ekora NTT, Sabtu (30/01/2021) siang.
Menurutnya, hal itu terjadi karena di wilayah itu belum dibangun saluran pembuangan air atau parit menuju laut.
Padahal, lanjut Agustinus, warga telah mengusulkan pembangunan parit di wilayah itu melalui pemerintah desa saat Musrenbangdes, dan pemerintah desa telah meneruskan usulan warga itu ketika Musrenbangcam. Namun, hingga kini belum ada jawaban dari pemerintah Kabupaten Flotim.
“Pemerintah desa juga sudah sampaikan ke Dinas Pekerjaan Umum (PU), tapi jawaban sampai sekarang tidak ada. Jawaban dari mereka katanya ini jalan negara,” tutur Agustinus.
Sementara itu, Petrus Pude Kleden, salah satu tokoh masyarakat di Desa Bungalima, mengharapkan agar pemerintah desa setempat dan pemerintah daerah untuk saling berkoordinasi agar pembangunan parit di wilayah itu segera dilakukan.
Petrus mengatakan, memang sejauh ini belum ada kerugian material akibat banjir tersebut, tetapi warga merasa tidak nyaman kalau musim hujan tiba.
“Kalau sedang di kebun atau sedang kerja, kita selalu tidak tenang karena harus pulang untuk amankan kendaraan dan peralatan elektronik karena khawatir terendam air. Jelas pekerjaan kita juga terganggu,” kata Petrus.
“Kami juga khawatir munculnya wabah penyakit akibat genangan air. Sebab genangan air adalah sarang nyamuk. Kita manusia tentunya membutuhkan lingkungan yang nyaman dari penyakit,” tutup Petrus.
Pantauan Ekora NTT, selain tak memiliki drainase yang memadai, salah satu kali di sisi timur pemukiman penduduk desa itu mengalami pendangkalan dan penyempitan akibat pasir dan lumpur yang terbawa banjir dari daerah hulu.