Jakarta, Ekorantt.com – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate menyatakan bahwa pemerintah memfasilitasi akselerasi pertumbuhan dan menyempurnakan kebijakan di bidang ekonomi digital.
“Ekonomi digital hadir sebagai ruang ekonomi yang menjadi titik temu bagi para pelaku ekonomi, penggerak teknologi, pemerintah, serta masyarakat umum, untuk meningkatkan taraf hidup melalui upaya peningkatan efisiensi dan produktivitas, menciptakan inovasi dan mendorong inklusivitas,” ujarnya dalam Forum Ekonomi Digital I, di Grand Hyatt Hotel, Jakarta, Selasa (15/06/2021).
Upaya itu, menurut Menteri Johnny, dilakukan untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia.
Berdasarkan studi di tahun 2020, ekonomi digital Indonesia setidaknya sekitar USD 44 miliar, di tahun 2025, Indonesia berharap diproyeksikan sebesar lebih dari USD 124 miliar atau setara dengan sekitar 40% nilai digital ekonomi di Asia Tenggara.
“Kita sama-sama mengetahui, Indonesia berpotensi untuk tumbuh pesat menjadi negara dengan ekonomi internet terbesar di kawasan,” katanya.
Menkominfo menilai, saat ini showcase industri utama ekonomi digital Indonesia kerap diisi oleh industri seperti e-Commerce, Financial Technology, Online Media, serta Ride-hailing. Kondisi itu, menurutnya, menjadi bukti pertumbuhan digital economy yang semakin melebar, meluas, dan membesar.
“Bahkan, mengakselerasi pertumbuhan berbagai industri lainnya seperti Education Technology, Health Technology dan Digital Entertainment,” ujarnya.
Tiga Kunci Memajukan Ekosistem Ekonomi Digital
Menteri Johnny menjelaskan, kunci untuk memajukan ekosistem ekonomi digital bagi seluruh pemangku kepentingan, khususnya di Indonesia, adalah penerapan karakter kerja dan semangat utama, yaitu ketajaman acuity, agility, dan keberanian.
“Ketiga karakter tersebut diharapkan dapat terus menciptakan ekosistem ekonomi digital dengan ketangkasan yang luar biasa ambidexterity di Indonesia,” ungkapnya.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pemangku kepentingan menerapkan perilaku dan semangat yang sama.
Dengan begitu akan tercipta opsi-opsi serta langkah-langkah nyata strategis namun praktikal yang bersifat antisipatif tanpa menunggu situasi genting maupun kritikal muncul ke permukaan, kata Menteri Johnny.
“Tak perlu menerapkan semangat yang sama di mana kita perlu memastikan Pemerintah memiliki kemampuan untuk menyempurnakan kebijakan-kebijakan maupun program-program berdasarkan interaksi yang terus dimutakhirkan dengan mempertimbangkan masukan dan rekomendasi dari rekan-rekan pelaku industri ekonomi digital Indonesia,” tegasnya.
Semua hal itu, menurut Menkominfo akan diwadahi dalam Forum Ekonomi Digital Kominfo. “Forum Ekonomi Digital Kominfo hadir sebagai platform komunikasi resmi antara Pemerintah melalui Kementerian Kominfo dan pelaku industri digital yang tidak hanya bertujuan untuk menyediakan wadah untuk berdiskusi serta berkolaborasi,” ungkapnya.
Menteri Johnny menegaskan forum itu juga ditargetkan untuk memperkuat semangat kerja tangkas, kerja terstruktur dan berpedoman pada penciptaan langkah-langkah dan opsi-opsi antisipatif bagi pengembangan ekosistem ekonomi digital.
“Jadi, kita perlu memanfaatkan forum ini dengan gagasan-gagasan kreatif, antisipatif, sebelum terjadi diantisipasi terlebih dahulu,” ujar Menteri Johnny.
Menkominfo menyatakan, forum itu akan diadakan secara berkelanjutan oleh Kementerian Kominfo untuk dapat menjangkau seluruh pemangku kepentingan yang tergabung dalam ekosistem ekonomi digital Indonesia baik dari para pelaku dari berbagai industri, lapisan masyarakat maupun instansi pemerintah lainnya.
Menurut Menteri Johnny, Forum Ekonomi Digital yang diselenggarakan Direktorat Ekonomi Digital Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo akan terbuka untuk setiap diskusi dalam mendengar berbagai masukan dan rekomendasi khususnya yang menjadi area blindspot bagi Pemerintah, industri e-Commerce dan Ride-hailing.
“Diharapkan dapat terhimpun dan tersintesakan oleh kita bersama. Jadi, pikiran-pikiran strategis, pikiran-pikiran praktikal di dalam forum seperti ini perlu agar kita bersama-sama membangun digital economy kita yang lebih baik dan lebih antisipatif,” jelasnya.
Dengan keberadaan Forum Ekonomi Digital, Menkominfo mengharapkan dapat memetakan isu-isu terkait ekonomi digital untuk selanjutnya diupayakan oleh Pemerintah dan ditindaklanjuti di level kebijakan maupun program strategis Pemerintah, khususnya yang dikoordinasikan dan atau diselenggarakan oleh Kominfo.
“Ini masukan-masukannya penting, karenanya berbicara secara terbuka tetapi jangan menang sendiri. Kita di sini melihat pengalaman-pengalaman empiris untuk satu kebijakan makro nasional di bidang digital ekonomi,” tandasnya.
Dalam forum itu, ikut mendampingi Menteri Johnny, Dirjen Aptika Semuel A. Pangerapan, Sekretaris Jenderal Mira Tayyiba, Direktur Tata Kelola Ditjen Aptika Mariam F. Barata, Plt. Direktur Ekonomi Digital Ditjen Aptika I Nyoman Adhiarna, dan Direktur Telekomunikasi Ditjen PPI Aju Widyasari.
Hadir pula Ketua Umum idEA Bima Laga, serta perwakilan dari platform e-Commerce dan Ride-hailing. Diantaranya; Bhineka, Blibli.com, Bukalapak, Gramedia, JD.id, Kaskus, Lazada, Shopee, dan Tokopedia.