Larantuka, Ekorantt.com – Kasus pemerasan dengan kekerasan kepada penumpang Kapal PT. Pelni oleh organisasi portir Pelabuhan Larantuka viral di media sosial. Hal ini mendorong Pemerintah Kabupaten Flotim untuk mengadakan rapat terpadu lintas sektor.
Rapat yang dipimpin Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli dihadiri oleh perwakilan Pemkab Flores Timur, Kantor Syahbandar Larantuka, PT. Pelni, Pengurus TKBM, Polisi, dan TNI di ruang kerja Wakil Bupati pada 2 November 2021.
Salah satu keputusan penting yang disepakati adalah membubarkan organisasi portir Pelabuhan Larantuka yang sering memeras penumpang Kapal PT. Pelni.
“Nanti anggota portir ini bergabung resmi dengan organisasi resmi TKBM Pelabuhan Larantuka sehingga mudah dilakukan pengawasan by name by adress, terpenuhinya hak-hak buruh seperti BPJS, pemberdayaan ekonomi melalui koperasi dan hak-hak dasar lainnya,” terang Wabup Agus Boli.
Agus Boli juga menetapkan tarif resmi jasa untuk TKBM kategori mekanik dan TKBM non mekanik yang akan dipasang pada baliho di Pelabuhan Larantuka agar semua orang mengetahuinya.
Disepakati pula adanya pos pengamanan dan pengaduan bersama di Pelabuhan Larantuka yang terdiri dari unsur TNI-Polri, Kantor Syahbandar, PT. Pelni, dan Pemkab Flores Timur.
Bubarnya organisasi portir dan bergabung dengan TKBM, kata Agus Boli, adalah hal baik demi pemenuhan hak-hak buruh TKBM seperti kesehatan, ekonomi, serta kenyamanan penumpang. Hal ini juga memudahkan pengawasan tim terpadu.
“Jika buruh TKBM melanggar ketentuan-ketentuan yang di tetapkan maka anggota TKBM tersebut diminta kembalikan uang penumpang, pemecatan dari keanggotaan TKBM hingga proses hukum pidana,” terangnya.
“Ini keputusan penting sebagai solusi atas masalah buruh dan penumpang selama ini yakni terpenuhinya hak-hak buruh dan tidak ada lagi pemerasan dengan kekerasan ke depan,” sambung Agus Boli.
Petrus Bali, salah seorang penumpang kapal PT Pelni menyampaikan terima kasih kepada Wabup Agus Boli karena begitu tegas memberikan solusi terbaik tanpa harus berdebat.
“Terima kasih Pak Wabup. Kami senang sehingga tidak ada lagi pemerasan,” kata Petrus.
Yurgo Purab