Mbay, Ekorantt.com – Kepala Syahbandar Marapokot-Kabupaten Nagekeo, Johanis, berkomitmen akan terus mengembangkan kawasan pelabuhan melalui beberapa program pembangunan. Hal ini disampaikan Johanis untuk kepentingan pemulihan ekonomi masyarakat Kabupaten Nagekeo.
“Tahun 2022 ini ada program penimbunan [tanah] untuk mengatasi banjir dan akan ada beberapa rencana pembangunan untuk pemulihan ekonomi masyarakat Nagekeo,” ungkap Johanis saat diwawancarai Ekora NTT pada, Rabu [3/11/2021] siang.
Ia menyatakan, tahap pertama yang dilakukan pada tahun depan ialah penimbunan di area Kantor Syahbandar hingga lahan pada sisi barat. Sebab, kawasan itu berada di dataran rendah yang rentan terendam banjir pada setiap musim hujan.
Pada tahap ini, kata Johanis, pihaknya bersama pemerintah pun telah melakukan pendekatan terhadap beberapa warga yang menetap sementara di atas lahan Syabandar pada sisi barat untuk persiapan kegiatan penimbunan yang sudah direncanakan pada awal 2022 nanti.
“Ada delapan KK [kepala keluarga] yang menetap sementara di atas tanah negara ini sudah kami dekati secara kekeluargaan. Kami sampaikan sesuai pernyataan bahkan tahun 2022 akan ada pembangunan di kawasan itu. Sehingga kami meminta [ke warga] untuk berpindah,” kata Johanis.
“Rencana katong [kita] supaya perputaran ekonomi masyarakat Nagekeo melalui jalur laut benar-benar terbuka. Pihak kementerian [Kemenhub] sudah kami sampaikan rencana ini pada tahun depan,” terang Johanis.
“Lalu pelabuhan ini nanti diperbaiki. Sarana dan prasaran pendukung juga, termasuk kapal dan kontainer nanti akan beroperasi disini. Pak Menteri bilang harus diperbaiki. ”tambah dia.
Johanis berharap upaya Syahbandar Marapokot untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di wilayah Nagekeo didukung oleh semua pihak, termasuk kedelapan warga yang akan direlokasikan nanti.
“Pak bupati, pak wakil [bupati] dan DPRD sudah kami komunikasikan dan mendukung upaya ini. Katong harap ada kerjasama yang baik, bersinergi dan saling dukung mendukung supaya rencana kita ini bisa berjalan dengan baik,” katanya.
Ian Bala