Borong, Ekorantt.com – Warga Desa Compang Teber, Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Manggarai Timur, meminta PT. PLN (Persero) untuk memasang jaringan listrik ke desa mereka.
“Kami butuh listrik PLN untuk penerangan malam hari dan juga untuk kegiatan usaha,” kata salah satu warga Compang Teber, Sebastianus Deot, saat kegiatan Reses Ketua DPRD Manggarai Timur, Heremias Dupa, Sabtu (29/1/2022).
Menurut Deot, selama ini, sejumlah warga desa menggunakan lampu sehen dan sebagian lainnya menggunakan lampu pelita untuk penerangan malam hari.
“Kami mohon Pak Ketua DPRD untuk teruskan permintaan kami ke PLN dan Bupati Manggarai Timur,” ujarnya.
Kepala Desa Compang Teber, Yosep Ganggur menyampaikan hal serupa. Menurutnya, pada 2017, pihak PT. PLN (Persero) telah menggelar sosialisasi pemasangan jaringan listrik di desa tersebut. Tetapi, hingga saat ini, belum terealisasi.
“Kami sudah urus semua pembebasan lahan dan persyaratan lain seperti yang mereka (PT. PLN) minta,” katanya. “Jadi, kami minta pihak PLN untuk menepati janjinya.”
Menurutnya, total 270 rumah tangga dan tiga fasilitas publik seperti Sekolah Dasar, Puskesmas Pembantu, dan Gereja di Desa Compang Teber, yang kini sedang menunggu kehadiran listrik PLN.
“Kalau listrik PLN masuk, banyak sekali manfaatnya. Selain untuk penerangan malam hari, usaha-usaha seperti bengkel las, bengkel motor, meubel, dan lainnya bisa berkembang dengan lebih baik ” ujarnya.
Menanggapi permintaan tersebut, Heremias berjanji untuk memperjuangkan kebutuhan listrik masyarakat Compang Teber.
“Saya akan surati bupati agar bupati surati PLN terkait desa-desa yang belum terjangkau listrik PLN,” katanya.” Di Kecamatan Rana Mese, tinggal dua desa yang belum masuk listrik yaitu Compang Teber dan Golo Rutuk.”
Selain itu, Heremias juga berjanji untuk berkonsultasi langsung dengan pihak PT. PLN (Persero) terkait desa-desa di Manggarai Timur yang belum terjangkau arus listrik negara tersebut.
Sementara Manager Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Flores, Simi Lapebesi, meminta masyarakat Desa Compang Teber untuk bersabar karena pemasangan jaringan listrik menuju desa tersebut melewati hutan konservasi.
“Kita sudah usulkan ke Kupang ( PT. PLN Wilayah NTT). Masih dipertimbangkan untuk menggunakan kabel khusus melewati hutan KSDA (Konservasi Sumber Daya Alam) agar tidak merusak hutan,” katanya, Minggu malam.
“Kita masih terus bergerak. Mohon bersabar. Manggarai Timur memang masih banyak (desa yang belum berlistrik). Tantangan kita, medan dan jalan, dan hutan KSDA,” tambah Simi.
Data PT. PLN (Persero), hingga kini, Ratio Desa Berlistrik (RDB) di Manggarai Timur sudah mencapai 92,05 persen atau 162 dari total 176 desa sudah teraliri listrik, baik PLN maupun non-PLN.
Kemudian, Ratio Elektrifikasi (RE) di Manggarai Timur mencapai 73,03 persen.
“(Saat ini) sedang dikerjakan 15 desa. Dari 15 desa yang sedang dikerjakan itu, ada tujuh desa belum berlistrik, enam desa berlistrik non-PLN, dan sejumlah dusun di dua desa yang belum berlistrik,” jelas Simi.
Rosis Adir