Maumere, Ekorantt.com – Anita Sue dan Haryanto, pasangan suami istri asal Kecamatan Tanawawo, Kabupaten Sikka sudah menjalankan usaha jual beli bawang sejak dua tahun silam. Kini, usaha mereka berkembang pesat dan mendatangkan keuntungan yang menjanjikan.
Gambaran sederhana bisnis bawang yang digeluti oleh Anita dan Haryanto yakni mereka mendapatkan pasokan bawang dari luar daerah seperti Bima, Pota, Kupang, dan Makassar. Lalu dijual ke pedagang-pedagang lokal di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Sikka.
“Sistem bisnis yang dikembang adalah pengadaan bawang, lalu dijual ke anggota-anggota yang sudah saling percaya yang ada di Pasar Alok, Pasar Wuring, Minimarket, Pasar Lekebai,” tutur Anita saat ditemui di Pasar Alok, Jumat, 4 Februari 2022.
“Pengadaan bawang kurang lebih dua tahun. Dua ton bawang akan laku terjual dalam waktu dua minggu, artinya setiap minggu satu ton laku terjual,” sambungnya.
Untuk menjadi seperti sekarang, Anita dan Haryanto sudah melewati pasang surut usaha. Seperti roda kendaraan, kadang di atas, kadang di bawah.
Seperti yang dialami di pertengahan perjalanan bisnis ini, mereka terkendala modal. Modal yang kecil tidak bisa menopang cakupan usaha dengan perputaran rupiah yang cukup besar.
“Iya, ketersediaan modal yang sangat terbatas, membuat usaha kami kurang berkembang karena dalam satu kali pengadaan, kami harus membutuhkan modal di atas Rp20 juta dengan persediaan kurang lebih 2 ton bawang,” kata Anita.
Beruntung Anita telah bergabung menjadi anggota KSP Kopdit Pintu Air sebelumnya. Dia menjadikan Pintu Air sebagai tempat investasi dan menabung.
Atas kesepakatan bersama, keduanya berkonsultasi di Pintu Air Cabang Paga untuk mengakses modal usaha. Mereka mendapatkan tanggapan yang positif dan difasilitasi untuk mendapatkan kredit.
“Kami dapat modal, lalu kami pakai untuk tambah modal usaha bawang,” kata Anita.
Dalam perjalanan waktu, mereka membutuhkan tambahan modal usaha. Hal itu dilakukan untuk memperbesar volume usaha. Setelah berkonsultasi, mereka mendapatkan lagi pinjaman.
“Kami menyampaikan terima kasih banyak kepada Pintu Air yang betul-betul mendukung dan mendorong usaha kami dengan memberikan modal, dengan pelayanan prima dan proses pinjaman yang sangat cepat,” kata Anita
“Ini juga yang membuat kami tertarik dan jatuh cinta pada Pintu Air,” sambung Haryanto, suami Anita.
Ketua Komite Pintu Air Cabang Paga, Marianus Napa menuturkan bahwa Anita dan Haryanto merupakan anggota Cabang Paga yang punya usaha produktif. Mereka harus didukung melalui pembiayaan modal usaha.
“Waktu mereka datang ke kantor untuk konsultasi, kita sangat mendukung. Modal usaha kita bantu cepat,” kata Marianus.
Menurut Marianus, pihaknya bekerja sama dengan tim manajemen untuk mendampingi dan menopang usaha produktif anggota. Dengan begitu kesejahteraan anggota terwujud, sesuai dengan visi KSP Kopdit Pintu Air.