Ruteng, Ekorantt.com – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Manggarai dalam kurun waktu tiga minggu belakangan ini nihil alias zero.
“Selama tiga minggu saya tugas di sini, kasus DBD belum ada. Kalau ada selama ini mungkin sudah sembuh,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, Bertolomeus Hermapon, kepada Ekora NTT di ruang kerjanya, Kamis (17/2/2022).
Menurutnya, penyebab DBD ialah nyamuk aedes aegypti yang bersarang di tempat-tempat yang tergenang air dan sampah.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya terus mengedukasi masyarakat untuk melakukan 3M -menguras, menutup, dan mengubur – tempat-tempat yang dapat menjadi habitat nyamuk aedes aegypti.
Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan fogging jika sudah ada kasus DBD di kabupaten tersebut.
“Itu standar operasional yang biasa. Kemudian kalau ada pasien, ya kita rawat di rumah sakit,” terangnya.
Tahun ini, lanjut Kadis Hermapon, pihaknya akan mendeklarasikan pilar kedua Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yakni mencuci tangan pakai sabun.
“(Pilar pertama STBM) yang kemarin bebas stop buang air besar sudah selesai. Kemudian ada pilar tiga sebetulnya tentang pengolahan sampah. Ini yang berkaitan dengan DBD kita jalankan terus,” ujarnya.
Kadis Hermapon mengatakan setiap Puskesmas di Manggarai selalu menggalakkan 5 pilar STBM agar mencegah DBD dan penyakit-penyakit lain yang berbasis lingkungan, seperti salah satunya diare.
“Kami terus berupaya memberikan edukasi dan memberi contoh kepada masyarakat, misalnya Puskesmas harus bersih. Saya pikir itu menjadi program prioritas karena penyakit berbasis lingkungan ini sebetulnya harus mendapatkan partisipasi dari masyarakat,” tegasnya.
Adeputra Moses