Dodol dan Biskuit Jagung Mamase, Oleh-oleh Khas Sikka yang Mulai Terkenal

Maumere, Ekorantt.com – Jika Flores Timur terkenal dengan oleh-oleh jagung titi, kacang mete, kacang tanah, dan madu, Kabupaten Sikka kini mulai promosi Dodol dan Biskuit Jagung Mamase. Usaha ini diproduksi oleh UMKM Maumere Manise (Mamase) Ili, Desa Kokowahor, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka.

Produk rumah tangga berbahan dasar jagung itu sudah mulai terkenal di kalangan masyarakat. Bahkan sudah dilirik oleh Ketua Dekranasda NTT Julie Sutrisno Laiskodat.

Dona Beatrix Isabela (33), Pengelola UMKM Mamase kepada Ekorantt.com baru-baru ini mengatakan dirinya mulai merintis produk itu pada Desember 2020. Kemudian pada awal 2021, ia sudah mulai memasarkan.

Dodol Jagung 42 gram dijual dengan harga Rp10 ribu, sedangkan satu kilogram dijual Rp200 ribu. Sementara Biscuit Jagung 130 gram seharga Rp22 ribu dan satu kilogram dijual Rp150 ribu.

Dona menuturkan sebagai anak Nian Sikka ia bangga karena dodol bukan hanya dikenal di Garut, Jawa Barat tetapi juga begitu terkenal di Sikka dengan bahan dasar dari tepung jagung.

Tembus Dekranasda NTT

Hadirnya Dodol dan Biskuit Jagung dari UMKM Mamase ini mencuri perhatian Julie Sutrisno Laiskodat saat zoom meeting yang diselenggarakan oleh BPOM.

“Istri Gubernur NTT memberikan nomor telepon dan menyampaikan bagi yang punya produk dari komoditi lokal NTT silakan menghubungi beliau,” kata Dona.

Selanjutnya Dona mulai memperkenalkan produk Dodol dan Biskuit Jagung yang akhirnya mendapatkan respon positif Dekranasda NTT sebab varian baru itu terbuat dari komoditi lokal.

“Saya belum bertemu langsung dengan ibu Julie jadi belum bisa berbicara panjang lebar tentang peluang komoditi jagung ke depannya,” ungkap Dona.

Saat ini UMKM Mamase sedang mengurus izin halal untuk memperluas pemasaran produk tersebut. Sementara izin Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan Nomor Izin Berusaha (NIB) sudah dikantongi.

“Izin halal sedang diproses. Paling lambat bulan Maret 2022 sudah keluar izinnya,” ucap Dona.

Ke depannya, Sarjana Bahasa Inggris jebolan Universitas Indraprasta PGRI Jakarta Timur ini berharap agar Pemkab Sikka dapat memperhatikan produk lokal karya masyarakat. Pada setiap acara, ia meminta pemerintah memesan produk khas Maumere sebagai bentuk dukungan pemasaran.

“Jadi kalau ada tamu dari luar daerah bisa tahu makanan khas Maumere dan menjadi promosi yang baik sehingga tamu tahu ada makanan dan oleh-oleh khas Maumere,” kata Dona, berharap.

“Untuk pengiriman ke Bandung dan Jakarta setelah diskon Rp40 ribu. Jadinya tetap mahal. Pesan banyak tetapi kewalahan pada ongkos kirim,” keluhnya.

Sementara, Sonya da Gama, Pegiat UMKM Sikka mengatakan Dodol dan Biscuit Mamase diproduksi oleh UMKM Sikka dengan menggunakan bahan baku utama lokal yang dihasilkan oleh para petani Kabupaten Sikka.

“Diproduksi dari bahan baku tepung jagung yang mana bahan baku sendiri diambil dari jagung lokal petani Sikka,” kata Sonya.

Sekretaris Akunitas Niang Sikka ini mengaku produk lokal ini sangat enak dan gurih, tidak kalah dengan produk lainnya. Kemasan dodol juga unik karena menggunakan daun jagung.

Untuk yang berminat mendapatkan Produk Mamase bisa langsung ke ASDG Ikat Production (Sonya Tenun) Souvernir Shop di Jalan Don Thomas 19, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka.

Yuven Fernandez

TERKINI
BACA JUGA