Saluran Irigasi Rusak Akibat Longsor, Ratusan Petani di Golo Meni, Matim, Tidak Garap Sawah

Borong, Ekorantt.com – Ratusan petani di Rembong, Desa Golo Meni, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur, hingga kini tidak bisa menggarap sawah mereka karena ketiadaan air sejak saluran irigasi diterjang longsor pada 2021.

“Total luas sawah sekitar 40 hektare dari 142 petani di Rembong, tidak bisa digarap lagi,” kata Alfons Rian, salah satu pemuda asal Rembong, Kamis (17/3/2022) pagi.

Rian mengatakan, longsor yang terjadi pada November 2021 itu menghantam sekitar 15 meter irigasi Wae Mokel Hulu Kanan 1 hingga menyebabkan saluran irigasi terputus dan penuh material batu dan tanah.

Selama ini, kata dia, para petani sudah berusaha memperbaiki saluran irigasi tersebut, namun mereka kekurangan material semen dan pasir.

Kepala Desa Golo Meni, Paulus Darman, membenarkan  informasi tersebut.

“Itu hari Pak Wakil Bupati Manggarai Timur sudah pernah menyuruh stafnya untuk mendata bencana longsor ini,” katanya.

Menurutnya, irigasi Wae Mokel Hulu Kanan 1 merupakan aset pemerintah provinsi NTT, di mana pembangunannya melalui APBD provinsi.

Ia mengatakan, Pemerintah Desa Golo Meni hingga kini belum membuat laporan bencana ke BPBD Manggarai Timur.

Kepala BPBD Manggarai Timur, Petrus Subin, meminta Pemerintah Desa Golo Meni untuk membuat laporan terkait bencana tersebut kepada pihaknya.

“Tujuannya supaya kami (BPBD) bisa berkoordinasi dengan Dinas Pertanian,” katanya saat dihubungi, Kamis Siang.

Sementara Rian berharap agar pemerintah segera membantu petani memperbaiki saluran irigasi yang rusak tersebut.

“Semoga secepatnya diperhatikan oleh pemerintah karena musim tanam tahun ini, petani sawah di Rembong tidak tanam padi di sawah karena tidak ada air,” ujarnya.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA