Larantuka, Ekorantt.com – Nelayan Desa Ojandetun, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur meminta Pemkab Flores Timur untuk memberikan perhatian berupa sejumlah peralatan tangkap ikan.
Petrus Moan Rotan (50), salah satu nelayan mengatakan selama puluhan tahun menjadi nelayan tak pernah disentuh oleh pemerintah.
“Sampai sekarang belum ada sentuhan. Sudah beberapa kali kami minta bantuan dari desa tapi belum ada jawaban,” ujarnya saat ditemui awak media pada Jumat (18/3/2022).
Warat Onan, nelayan lain menambahkan bahwa selama ini sejumlah nelayan di desanya hanya mengandalkan perahu dengan alat tangkap seadanya.
Menurutnya, potensi ikan yang ada di wilayah pantai selatan itu sangat melimpah hanya sebagai nelayan tradisional mereka belum optimal mendapatkan hasil tangkapan yang banyak.
“Kami tidak berharap diberi bantuan mahal. Pukat kecil saja sudah cukup pak,” tuturnya.
Kepala Desa Ojandetun, Yohanes Nani Ipir mengatakan pernah membeli pukat menggunakan dana desa. Yohanes mengaku alat tangkap itu hanya menyasar beberapa nelayan.
“Desa menyiapkan pukat. Kalau sarana prasarana lain sejauh ini kita belum lakukan,” ujarnya.
Kades Yohanes berjanji akan berusaha menjawab kebutuhan masyarakatnya. Ia juga mengemukakan pernah menyampaikan keluhan masyarakat ke Dinas Perikanan Kabupaten Flores Timur namun belum ada tanggapan.
“Saya sudah berupaya ke Dinas Perikanan tapi belum ada jawaban,” ujarnya.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Flores Timur, Maria Irene Erna da Silva ketika dikonfirmasi Ekora NTT pada Sabtu (19/3/2022) menjelaskan pada prinsipnya semua usulan dan masukan dari tingkat paling bawah itu diterima hanya tidak langsung diakomodir sekaligus.
“Maunya sih kita intervensi semua permintaan, usulan yang masuk tapi kita sesuaikan juga dengan dana, misalnya dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tapi itu kembali lagi kita lihat peruntukannya ke setiap kecamatan dan desa. Ada juga dana alokasi umum (DAU) tapi ya itu tadi kembali kita melihat pemerataan pembagiannya,” ujar Erna.
Kadis Erna menambahkan, Desa Ojandetun sendiri pernah emndapatkan bantuan seperti bodi motor pada tahun-tahun sebelumnya, hanya mungkin belum menyasar pada kelompok nelayan yang meminta saat ini.
Terhadap usulan dari nelayan yang meminta bantuan alat tangkap, Kadis Erna mengemukakan akan memperhatikan usulan ini.
“Saat ini memang dana kita sangat terbatas dan harus ada pemerataan ke desa dan kecamatan lain juga yang belum menerima bantuan. Ditambah dengan alokasi pada penanganan Covid-19 yang membuat semuanya ikut berpengaruh,” tutup Kadis Erna.