Denpasar, Ekorantt.com – Marianus K. Dopo tak pernah menyangka bisa mewujudkan impiannya punya usaha warung makan di Kota Denpasar, Provinsi Bali. Merantau ke Denpasar sejak 2013, Rian, demikian sapaannya, memulai pekerjaan sebagai seorang koki di restoran Eropa. Selama bekerja di restoran ia selalu punya impian agar memiliki sebuah warung makan yang pemiliknya adalah dirinya sendiri.
Impian itu akhirnya menjadi nyata ketika Marianus berjumpa dengan Yermis Kaju, pegawai Pintu Air dari KCP Bali.
“Saya termotivasi sekali ketika bertemu Pak Yermis dan meyakinkan saya bahwa saya sebetulnya bisa punya warung makan sendiri kalau saya bergabung menjadi anggota Kopdit Pintu Air,” ucap Marianus.
Jalan panjang untuk memulai pun terbuka. Marianus menjadi anggota Pintu Air dan berhasil mewujudkan mimpinya membuka usaha kuliner sendiri.
Sebuah warung makan berukuran kecil 10×4 meter pun disewanya. Beralamat di Jalan Balicif Ungasan Kabupaten Badung, warung itu pun dibaptis dengan nama Lalapan Rian Bajawa.
“Sengaja memang saya kasih nama begitu supaya kalau ada orang kita dari NTT yang lewat pasti juga tertarik untuk mampir makan pak,” ucapnya.
Marianus mengemukakan usaha yang digelutinya itu dengan mengandalkan modal pinjaman dari KSP Kopdit Pintu Air sebesar Rp25 juta. Usaha ini mulai berjalan sejak April 2022 lalu.
“Tempat ini masih saya sewa makanya saya juga berjuang sungguh-sungguh agar usaha ini penuh berkat dan menghidupi kami sekeluarga.”
Ia bersyukur usaha kulinernya setiap hari selalu diminati pengunjung. Rian mengaku pengunjung setiap harinya berkisar 30 orang. Pendapatan bersihnya pun dari Rp 500 ribu–Rp 1 juta.
“Intinya saat ini saya senang sekali. Pintu Air melalui Pak Yermis telah membuka jalan untuk saya berwirausaha. Saya yakin bersama istri dan dua orang anak, hidup kami akan lebih baik di Bali ini,” ucap Marianus.
Yermis Kaju, pegawai Pintu Air dari Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bali mengaku ikut bangga dengan usaha yang digeluti Marianus.
Ia menjelaskan upaya untuk mendorong anggota menjadi sejahtera dengan berwirausaha adalah ikhtiar nyata dari KSP Kopdit Pintu Air.
Yermis mengaku bersyukur karena penyebaran kasus Covid-19 yang saat ini mulai melandai membuat dunia usaha pun kembali menggeliat. Di KCP Bali misalnya mobilisasi anggota untuk bertransaksi di kantor mulai hidup dan berjalan normal.
“Sekarang mobilitas anggota untuk mulai aktif sangat terasa sekali. Dari sebelumnya yang mati suri karena pandemi Covid-19 sekarang mulai normal,” ucap Yermis.
Yermis mengemukakan kehadiran KSP Kopdit Pintu Air di Denpasar tidak hanya menyasar warga Bali tapi juga merangkul anggota yang berasal dari NTT.