Maumere, Ekorantt.com – Herman Tupat (55), warga Desa Meken Detung, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka adalah anggota Kopdit Pintu Air di Cabang Kewapante. Ia sukses menjadi penyedia jasa dump truk.
Pada awalnya, Herman bekerja sebagai sopir di salah satu PT yang ada di Kota Maumere. Namun, seiring berjalannya waktu, Herman bertekat untuk membuka usahanya sendiri dengan melakukan pinjaman di KSP Kopdit Pintu Air Cabang Kewapante.
Sebelum melakukan pinjaman, kata Herman, dirinya bergabung menjadi anggota dengan memulai simpanan awal Rp250.000.
Setelah menjadi anggota, Herman berinisiatif untuk membuka usaha sendiri dengan melakukan pinjaman awal sebesar Rp175.000.000 pada tahun 2007.
“Awalnya saya nekat saja mau pinjam di KSP Pintu Air untuk membuka usaha sendiri dengan pinjaman Rp175.000.000; dengan uang itu saya membeli 1 buah mobil dump truk,” kata Herman saat ditemui Ekora NTT di kediamannya, Desa Meken Detung, Senin (27/06/2022).
Dengan pinjaman awal itu pun berbuah hasil, mobil itu dipakainya untuk mengangkut material pasir, batu besar, dan kerikil dengan penghasilan waktu itu berkisar dari 6-7 Juta per bulannya.
Dalam jangka waktu belum sampai 5 tahun waktu yang ditentukan, Herman mengatakan bahwa ia sudah melunasi pinjaman tersebut.
Dijelaskannya, ia kembali melakukan pinjaman untuk kedua kalinya di KSP Pintu Air Cabang Kewapante dengan besar pinjaman Rp225.000.000.
“Untuk modal yang sama, saya membeli lagi 1 mobil dump truck dan 1 buah rumah di wilayah Wairotang, Kecamatan Kewapante,” tuturnya.
Berkat kerja kerasnya dan selalu tepat waktu menyetor angsuran dan bunga pinjaman di KSP Kopdit Pintu Air, Herman berkisah, ia kembali menyelesaikan pinjamannya sebelum waktu yang ditentukan.
Pada tahun 2021, Herman menceritakan, ia kembali melakukan pinjaman ke KSP Kopdit Pintu Air Cabang Kewapante dengan besar pinjaman ketiga Rp200.000.000.
Ia mengungkapkan, hingga saat ini, dirinya sudah mempunyai tiga mobil dump truk untuk mengangkut material pasir, batu besar, dan kerikil. Tidak hanya itu, Herman justru sudah mempunyai tiga karyawan (sopir) yang bekerja untuk seharian penuh.
“Saat ini saya sudah punya tiga mobil truk untuk mengangkut material pesanan dan saya tidak bekerja sendiri, saya dibantu sama tiga karyawan harian yang mana karyawan (Sopir) adalah keponakan saya sendiri,” ucapnya.
Lebih lanjut, Herman mengatakan, karyawan (sopir) harian ini menerima pembayaran harian sesuai dengan banyaknya muatan.
“Jadi, setiap ada muatan material mereka yang selalu pergi muat dan antar ke lokasi-lokasi proyek, dari hasil muatan itu saya bisa memberi upah harian kepada mereka,” ungkap Herman.
Untuk saat ini, Herman mengatakan, ia mengalami kendala dalam mengangsur pinjaman tapi ia tetap berusaha untuk melunasinya.
Apa pun itu, Herman tetap semangat dalam bekerja dan selalu memperhatikan karyawannya. Terkait angsuran, Herman bilang dirinya tidak pernah terlambat membayar bunga angsuran ke Kopdit Pintu Air walaupun pinjaman pokoknya berkurang saat pembayaran.
Untuk itu, ayah tiga anak ini sangat berterima kasih kepada KSP Kopdit Pintu Air di Kantor Pusat dan juga para pengurus KSP Pintu Air Cabang Kewapante yang terus mendorongnya untuk membayar angsuran pinjaman tepat waktu serta mencari jalan keluar bersama.
Elisabet Maria Dato