Ende, Ekorantt.com – Terobosan pengembangan agrobisnis yang dirintis Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tergolong sesuai dengan karakteristik wilayah.
Betapa tidak, dua komoditas utama yakni jagung dan ternak sapi dikembangkan sekaligus dalam satu siklus melalui Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS).
Pada tahun 2022, Bank NTT Cabang Ende sebagai pihak yang menyiapkan modal, bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Ende dan investor atau pihak pembeli dari PT Suaka Bumi Pertiwi melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman.
Penandatanganan Memorandum Of Undestanding (MOU) antara Bank NTT, Pemkab Ende dan PT Suaka Bumi Pertiwi berlangsung di Rumah Jabatan Bupati Ende pada Senin (11/7/2022).
Para Pihak yang meneken surat kerja sama tersebut antara lain pihak pertama Kepala Bank NTT Cabang Ende Fransiskus A. Boli Tobi, Pihak Kedua Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ende Marianus Alexander, Pihak Ketiga Direktur PT Suaka Bumi Pertiwi Hendrik Suarli mengetahui Bupati Ende Djafar Achmad.
Sedianya, Pemkab Ende akan memberdayakan para petani untuk terlibat dalam program penanaman jagung pada kuartal pertama musim tanam April hingga September tahun 2022 dengan lahan seluas 25 hektare.
“Pada kuarter kedua musim tanam Oktober 2022-Maret 2023, lahan yang disiapkan mencapai 150 hektare,” demikian penjelasan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ende, Marianus Alexander.
Dikatakannya, Pada kuarter pertama, lahan yang telah disiapkan oleh petani seluas 17,5 hektare. Lahan tersebut terutama pada wilayah yang memiliki lahan basah seperti persawahan.
“Jadi untuk musim tanam April sampai September ini kita sudah siapkan sekitar 25 hektare. Yang sudah final 17,5 hektare. Itu para petani sudah ajukan pinjaman ke Bank NTT untuk mulai,” ungkapnya.
Marianus meminta pihak investor atau pembeli PT Suaka Bumi Pertiwi untuk segera menyiapkan pupuk, herbisida dan pestisida untuk diberikan kepada petani.
Sementara itu, Kepala Bank NTT Cabang Ende Frans A Boli Tobi dalam sambutannya menegaskan, sebagai bank milik pemerintah NTT, pihaknya siap melayani para debitur atau petani yang hendak mengelola program tanam jagung panen sapi.
“Ini kredit tanpa bunga. Yang berhubungan dengan peningkatan ekonomi masyarakat, pada prinsipnya kami siap. Kita terpanggil dalam program kemitraan ini. Sekarang yang dokumen sudah final dalam pengajuan ada 14 debitur,” terang Fransuskus.
Direktur PT Suaka Bumi Pertiwi, Hendrik Suarli di hadapan Bupati Djafar mengaku bangga atas prakarsa kemitraan antara pemerintah Kabupaten Ende, pihak perbankkan dan investor.
“Sebagai pihak pembeli tentu kami ingin agar program ini sukses. Harapannya dalam kerja sama ini kita ada komitmen dan ketegasan dari semua elemen. Kita sangat serius dan siap untuk pasok sanprodi. Tentu ini untuk target pencapaian 1 hektare menghasilkan bisa 7 ton,” katanya.
Bupati Ende Djafar Achmad pada kesempatan yang sama meminta kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ende untuk berkoordinasi dengan PPL dan Petani agar target 150 hektare pada musim tanam Oktober nanti dapat terpenuhi.
“Tolong dengan PPL, ketemu para petani dan siapkan dengan baik. Saya senang ada investor yang membeli, ada Bank NTT yang siapkan modal. Kita pemerintah fasilitasi dengan baik,” pinta Bupati Djafar.
Selain itu, Bupati Djafar menegaskan, pemerintah terus berupaya membangun iklim investasi yang sehat dengan menyiapkan prasarana pendukung.
“Pelabuhan kita aman. Yah kalau bisa pihak investor bisa olah setengah jadi di Ende dulu, baru di bawa ke Surabaya,” tutupnya.