Maumere, Ekorantt.com – Berdasarkan hasil pemeriksaan Balai Besar Veteriner Denpasar pada tanggal 20 Juni 2019 lalu, empat (4) ekor anjing dan satu (1) ekor kucing di Kabupaten Sikka positif tertular virus rabies.
Anjing dan kucing rabies tersebut berdomisili di Kecamatan Waigete, Kecamatan Kangae, Kecamatan Koting, dan Kecamatan Alok Timur.
Dari empat (4) ekor anjing tersebut, dua ekor anjing menggigit manusia. Anjing berusia 3 tahun di Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Alok Timur menggigit satu orang warga pada tanggal 29 Mei 2019.
Anjing lainnya berusia 1 tahun di Desa Koting B, Kecamatan Koting menggigit dua orang warga pada tanggal 16 Juni 2019.
Sementara itu, dua ekor anjing lainnya tidak menggigit manusia. Dua ekor anjing ini hanya menunjukkan perubahan perilaku seperti menggigit benda-benda atau ternak.
Anjing berusia 8 bulan di Desa Wlohuler dan Desa Koting A, Kecamatan Koting menunjukkan perubahan perilaku dengan menggigit benda-benda.
Anjing berusia 12 tahun di Desa Daratnatar dan Desa Hoder, Kecamatan Waigete menyerang dan menggigit ternak. Dalam kasus dua ekor anjing rabies ini, tidak ada korban manusia.
Dengan demikian, jumlah korban gigitan anjing rabies sebanyak 3 orang. Sementara itu, jumlah korban gigitan kucing rabies sebanyak 2 orang.
Total gigitan anjing dan kucing rabies di Kabupaten Sikka selama periode Mei-Juni 2019 sebanyak 5 orang.
Informasi ini diolah dan diterima Redaksi Ekora NTT dari Dokter Asep Purnama Satuan Medis Fungsional Penyakit Dalam dan Saraf RSUD Dr. Tjark Corneille Hillers Maumere.
“Semoga korban gigitan 5 anjing tersebut bisa diselamatkan,” ungkap dr. Asep.
Dr. Asep mengimbau warga Sikka pada khususnya dan Flores Lembata pada umumnya untuk tetap memwaspadai penyebaran virus rabies di wilayah masing-masing.
“Virus rabies masih berada di sekitar kita. Dan sewaktu-waktu akan menebar kematian,” katanya.
Dr. Asep mengajak warga Sikka dan Flores-Lembata untuk mem-vaksin anjing.
“Ayo vaksin anjing kita. Jadilah pemilik anjing yang bertanggung jawab. Anjing sehat, keluarga selamat,” ungkapnya.
Selain lima (5) ekor anjing, satu (1) ekor kucing di Desa Kokowahor, Kecamatan Kangae juga tertular virus rabies. Kucing rabies ini menggigit dua (2) orang warga pada tanggal 26 Mei 2019.
Tabel 01. Laporan Sementara Hasil Pengujian Sampel Fat Rabies BBVT Denpasar
No. | Kode | Alamat Sampel | Anamnesa | Petugas | Hasil |
P06190567 | Wairkoja- Kewapante | Anjing (10 bulan) menggigit benda- benda. Tidak ada korban | Distan Sikka | – | |
P06190566 | Kokowahor-Kangae | Kucing menggigit 2 orang pada 26/5/2019 | Distan Sikka | + | |
P06190565 | Kotabaru-Alok Timur | Anjing (3 tahun) menggigit 1 orang pada 29/5/2019 | Distan Sikka | + | |
P06190564 | Koting B- Koting | Anjing (1 tahun) menggigit 2 orang pada 16/6/2019 | Distan Sikka | + | |
P06190563 | Wolohuler, Koting A- Koting | Anjing (8 bulan) menunjukkan per- ubahan perilaku, seperti menggigit benda-benda. Tidak ada korban manusia. | Distan Sikka | + | |
P06190562 | DaratnatarHoder- Waigete | Anjing (12 tahun) menyerang dan menggigit ternak. Tidak ada korban manusia. | Distan Sikka | + |
Diolah oleh Litbang Ekora NTT