Ende, Ekorantt.com – Curah hujan yang tidak menentu menyebabkan petani mete di wilayah Pantura, Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende harus menghadapi gagal panen.
Menurut warga, faktor penyebab gagal panen karena curah hujan yang tidak menentu pada tahun 2022.
Hal ini disampaikan salah satu petani di Desa Aemuri, Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende, Kristianus Eduson (48) kepada Ekora NTT di Kampung Aemuri, Jumat (23/9/2022).
“Jumlah panen mete menurun hingga 70 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Kristianus.
“Tahun kemarin kalau bulan September begini hasil bisa ratusan kilo. Sekarang baru 20-an kilo. Banyak bunga jambu yang layu dan jatuh,” kata Kristianus.
Kondisi yang sama juga dialami warga Aemuri lainnya, Maksinus Walo (52), kala berbincang-bincang dengan Ekora NTT.
Maksimus bilang, musim panen mete normalnya telah terjadi di bulan Agustus, namun hingga September belum sekalipun dia menjual karena hasilnya menurun.
“Tahun ini sangat menurun jauh. Kami kewalahan,” keluhnya.
Kepala Desa Aemuri, Pius Sai Raja, membenarkan kondisi yang dialami warganya.
“Saya punya warga itu 98 persen petani. Kondisinya memang terjadi penurunan hasil panen yang sangat drastis,” ungkap Pius.