Bimtek Teknologi Digital untuk Nelayan Flores Timur yang Lebih Bermartabat

Larantuka, Ekorantt.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerja sama dengan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Flores Timur dan Startup FishOn menggelar Bimtek Teknologi Digital bagi nelayan Flores Timur di Ballroom Hotel Asa Larantuka, Rabu (28/9/2022) pagi, pukul 08:00 Wita.

Kegiatan ini sebagai pengejawantahan program transformasi digital bagi para nelayan dan diikuti 100 nelayan di Kabupaten Flores Timur.

Sentilan soal potensi pendapatan sektor maritim di Kabupaten Flores Timur, yang terbilang cukup besar dalam sektor perikanan tangkap juga menjadi bahan pembicaraan dalam Bimtek tersebut.

Wijayanto, Ketua Tim Transformasi Digital Sektor Pertanian, Maritim, Logistik Kementerian Komunikasi dan Informatika mengatakan, Kominfo telah merancang beberapa inisiatif digitalisasi ke dalam enam sektor strategis, yang salah satunya adalah sektor maritim.

Sektor strategis maritim diklasifikasikan ke dalam dua macam proses yaitu perikanan tangkap dan perikanan budidaya.

“Dengan program nelayan digital ini, nantinya para nelayan diajarkan untuk bisa menggunaan teknologi yang tepat guna untuk mengetahui lokasi penangkapan ikan, cuaca, gelombang, perkiraan BBM dalam sekali trip penangkapan dan juga info harga jual ikan,” katanya.

Dari situ, lanjut dia, nelayan dapat mengoptimalkan setiap trip penangkapan ikan dengan baik serta menambah potensi penghasilan mereka.

“Dalam era industri 4.0, segala sektor tak lepas dari kemajuan teknologi. Teknologi mendorong peningkatan produktivitas dan memudahkan nelayan dalam melakukan penangkapan ikan,” terang Wijayanto kepada wartawan di Flores Timur.

Tidak hanya itu, Kominfo juga memberikan pelatihan penggunaan aplikasi kepada 100 nelayan yang ada di sekitaran Larantuka.

Kegiatan pelatihan tersebut digelar di Ball Room Hotel Asa Larantuka dengan menghadirkan beberapa stakeholder yang ada seperti Kementerian KKP, Stratup FishOn dan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Flores Timur.

Wijayanto lebih jauh menerangkan, dengan adanya program tersebut, diharapkan nelayan yang bergabung akan menjadi nelayan yang produktif dengan tingkat efektifitas yang tinggi serta bisa menghasilkan ikan yang berkualitas terbaik dengan nilai jual yang mumpuni.

Program ini, katanya, dapat menjadi pilot project yang diharapkan bisa berlanjut hingga membentuk ekosistem perikanan tangkap yang menghasilkan produk terbaik dan sustainability serta bisa membantu mensejahterakan nelayan-nelayan kecil.

Koordinator FishOn NTT, Yovani Maria Renya Rosari mengatakan kegiatan tersebut sangat membantu para nelayan untuk meningkatkan efisiensi mereka pada saat melaut, juga produktivitas mereka untuk menangkap ikan serta kepastian mereka mendapatkan harga yang lebih baik.

“Dengan kehadiran pemerintah, diharapkan semoga rantai pasok akan terjaga dengan baik ke depannya,” kata Vonny Francis.

Yovani Maria Renya Rosari, mengatakan aplikasi Startup FishOn akan diperkuat dengan fitur-fitur lain agar mempermudah nelayan saat melaut.

“Dari 100 nelayan bisa mengajarkan kepada yang lain, dan target kami untuk Flores Timur 5.000 nelayan,” pungkasnya

Plt. Perikanan, Anton Lebih mengatakan, dengan kegiatan hari ini, menghantar nelayan agar lebih terampil dan punya prospek dan harapan.

“Di sini sesungguhnya kita sungguh-sungguh ditinggikan oleh negara. Negara mem-bimtek nelayan dan menjadikan nelayan itu bermartabat. Dan teknologi ini membantu kerja kita. Selain itu, secara sosial ekonomi kita naik kelas,” katanya.

Sementara itu, nelayan Flores Timur, Wilhelmus Pati Niron juga angkat bicara. Ia mengatakan dengan adanya kegiatan tersebut, semoga ke depan mereka lebih baik dan maju.

“Aplikasi ini dapat membantu perekonomian kami,” imbuhnya serius.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA