Larantuka, Ekorantt.com – Herlina Bone Kelen (31) kaget saat angin kencang tiba-tiba menerjang rumah milik orang tuanya pada Minggu (1/1/2023) pagi. Ia segera menutup pintu dan jendela rumah. Ia takut angin membawa rongsongkan sampah masuk ke ruangan depan rumah dan bikin kotor.
Dua menit berselang, jendela rumah yang terbuat dari kaca itu tiba-tiba pecah dan berantakan di lantai. Semua pada panik dan ingin keluar, tapi khawatir karena angin besar masih saja terjadi.
Di dalam rumah, Herlina dan keluarga tidak bisa tidur. Mereka tengah berjaga. Terdengar bunyi seng dan plafon rumah berderit keras. Pintu seperti diketuk tamu dan jendela diserang hujan.
“Angin kali ini ngeri sekali. Baru pertama kali terjadi,” ujar Herlina.
Wartawan Ekora NTT berusaha memantau situasi di luar rumah. Beberapa orang terlihat panik dan berlari masuk karena angin ribut mengibaskan debu bak puting beliung di sekitar halaman dan jalan.
Siang itu, jalanan kota Larantuka sepi seperti tak berpenghuni. Tak ada aktivitas di luar sepadat kemarin saat perayaan Natal. Sunyi dan sepi. Hanya gemuruh angin seperti bunyi pesawat yang hendak landing terdengar semakin dekat, semakin akrab.
Angin berhembus kencang itu hampir dirasakan oleh separuh warga Flores Timur, khususnya di kota Larantuka.
Angin datang dari berbagai arah dan sekejap saja membuat atap rumah roboh dan terangkat ke luar. Jendela tercabut, dinding rumah rusak, sejumlah pohon tumbang merobohkan rumah hingga fasilitas umum seperti selasar rumah Sakit dr Hendrikus Fernandez Larantuka juga ikut rusak karena tertindis pohon.
Tak hanya itu, sejumlah usaha warga seperti bengkel motor dan kedai makan serta kedai minuman Sepat Q tak lepas dari amukan angin.
Tampak papan ATM Bank NTT dan BRI di sepanjang area kota Larantuka pun tumbang serta sejumlah dahan pohon berhamburan tak tentu arah.
Wajah kota Larantuka pun berubah usai dihajar amuk badai angin kencang pada 1-2 Januari 2023. Kini BPBD dan pihak OPD terkait sedang terjun ke lapangan guna memantau secara langsung kondisi warga dan fasilitas umum yang rusak akibat terjangan angin.
Pelaksana Tugas Kalak BPBD Flores Timur, Edu Fernandez mengatakan pihaknya masih berada di lokasi terdampak angin besar dari 1-2 hari belakangan ini.
“Soal data berapa rumah yang rusak sedang sebentar, saya masih di lokasi pohon tumbang rumah sakit,” katanya.