Lewoleba, Ekorantt.com – Sebanyak 32 warga Desa Lebewala, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata resmi bergabung menjadi anggota Kopdit Pintu Air.
Mereka menjadi anggota setelah mendengarkan sosialisasi dari tim Kopdit Pintu Air Cabang Lewoleba, Rabu, 17 Januari 2023.
“Saya senang sekali karena sosialisasi kami di Lebewala Lembata langsung mendapatkan 32 orang mendaftar menjadi anggota. Ini bukti Pintu Air dicintai,” kata Manajer Kopdit Pintu Air Cabang Lewoleba, Kornelis Kor yang diamini oleh Ketua Komite Pintu Air Cabang Lembata, Rosadalima Soi.
Kornelis mengemukakan, tahun 2023 menjadi kesempatan untuk bekerja lebih giat demi pencapaian target 1 juta anggota dengan menunjukkan kerja-kerja terukur dalam pelayanan kepada anggota.
Menurutnya, tema besar yang dicanangkan dari kantor pusat dengan tagline ‘kamu harus memberi mereka makan’ jadi pelecut bagi dirinya dan tim Pintu Air di Cabang Lewoleba untuk berkontribusi membesarkan Pintu Air di Kabupaten Lembata.
Kornelis menambahkan, layanan Jempola (jemput bola) yang ikut disosialisasikan langsung mendapatkan sambutan yang luar biasa dari para peserta sosialisasi.
“Kami langsung lakukan pencairan sebesar Rp80 juta untuk 16 anggota baru dengan plafon pinjaman masing-masing mereka Rp5 juta,” ujar Kornelis.
Monika Wara, Katarina dan Kristina Liberty, warga desa yang hadir dalam kegiatan sosialisasi menyatakan bangga bisa mengenal dan menjadi anggota KSP Kopdit Pintu Air.
“Kami senang karena ini sudah menjadi anggota dan bisa langsung dapat pinjaman untuk usaha tenun dan jualan ikan di pasar, ujar Monika.
Ketua Pengurus KSP Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano, dalam berbagai kesempatan senantiasa mendorong semangat kerja komite dan manajemen semua kantor cabang untuk bergerak cepat sesuai tuntutan zaman yang serba modern dan mengandalkan IT.
Model pelayanan yang lama harus ditinggalkan dan diganti dengan pola baru yang harus mengedepankan kecepatan pelayanan dan sistem jemput bola (Jempola).
“Ini zaman milenial, maju dan semuanya berbasis IT jadi semua model pelayanan kita juga harus diubah. Dalam pertemuan kelompok umpamanya, harus bisa bawa uang tunai sehingga saat ada anggota yang membutuhkan uang segera, langsung bisa dilayani di tempat tentu dengan memenuhi semua persyaratan minimal,” pungkasnya.