BUMDes Tawa Gere Desa Lewoawang Beli Hasil Komoditi Warga

Maumere, Ekorantt.com – Tawa Gere demikian nama Badan Usaha Milik Desa Lewoawang. Sejak berdiri pada tahun 2017 kini BUMDes Tawa Gere mulai menunjukkan geliat kemajuan ekonomi yang pesat bagi warga desa.

Hal ini disampaikan Yohanes Wolo Tobi, kepala desa Lewoawang ketika menyambangi kantor redaksi Ekora NTT pada Jumat 19 Juli 2019.

Dalam bincang-bincang bersama Ekora NTT, Kades Yan, demikian sapaan dari Yohanes Wolo Tobi mengemukakan bahwa geliat ekonomi di desanya memang mulai bertumbuh dan menunjukan trend positif karena ada perubahan signifikan yang terjadi pada kehidupan ekonomi warga desa.

“Spirit membangun BUMDes memang harus sesuai dengan potensi yang ada di desa. Dan di desa kami yang mayoritas warganya adalah petani punya kakao, mete, kelapa dan asam. Komoditi-komoditi ini kami beli dengan harga lebih layak dan tidak merugikan petani,” jelas Kades Yan.

“Intinya adalah kualitas komoditi itu punya kualitas bagus tidak rusak sehingga ketika kami jual lagi kepada pihak ketiga atau pengepul dibeli dengan harga yang layak juga”, tambah Yan.

Tanpa menyebut angka keuntungan yang saat ini diperoleh BUMDes Tawa Gere, Yan menjelaskan bahwa terjadi surplus meskipun tidak dalam jumlah yang besar tapi bahwa berkembang dan mulai ada keuntungan bagi warga desa dan secara tidak langsung juga menaikan pendapatan asli desa.

“Ada kawan-kawan di BUMDes yang mengelolanya dan kami saling koordinasi. Sejauh ini boleh dikatakan hasilnya luar biasa dan membawa keuntungan. Sebagai kepala desa prinsip saya adalah yang berhubungan dengan uang harus ada laporan yang transparan kepada segenap warga desa,” ujar Kades Yan.

Di Lewoawang semua kegiatan yang berhubungan dengan uang tetap dilaporkan kepada warga. Tidak hanya dalam bentuk pengumuman pada baliho yang dipajang, kata Kades Yan, pihaknya berusaha sedapat mungkin agar diprint dan dibagikan agar diketahui oleh warga desa.

“Kedepannya kami berencana membangun kerja sama dengan media untuk memberitakan kegiatan di desa sekaligus laporan pertanggungjawaban biar menjadi konsumsi publik bahwa sebagai pemerintah desa kerja kami benar-benar diawasi dan diketahui,” tutur Kades Yan.

Berkenan dengan pengelolaan dan pengembangan BUMDes, Yan melanjutkan bahwa spirit pengelolaan sesuai dengan potensi desa juga sesuai dengan arahan dari Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat pada Januari 2019 lalu bahwa setiap desa di NTT ketika mengembangkan BUMDes perlu juga memiliki paling kurang satu komoditi andalan.

“Kami di Lewoawang ada beberapa komoditi andalan berupa kelapa, mete, kakao dan asam. Komoditi ini menjadi andalan warga desa kami. Ketika memulai menjalankan BUMDes Tawa Gere, kami jelaskan kepada warga desa bahwa daripada mereka jual kepada ijon dan pedagang kaki tiga dari luar mendingan dijual kepada desa,” tuturnya.

“Di desa uang akan berputar terus dan diatur sebaik mungkin untuk kemajuan desa. Dari situ geliat ekonomi warga tumbuh. Dan saat ini memang terbukti,” tambahnya.

Kades Yan juga menambahkan bahwa saat ini di desanya sedang dibangun pasar desa. Pasar desa ini menurutnya akan bermanfaat bagi warga desa dan juga desa tetangga juga pedangang dari luar.

Di pasar desa akan akses ekonomi kelas menengah ke bawah serta desa berupaya memfasiltasi akses ke berbagai pihak untuk mengikuti pelaksanaan pasar desa.

Untuk diketahui bahwa desa Lewoawang adalah salah satu desa yang ada di kecamatan Ile Bura, kabupaten Flores Timur. Akses ke desa ini terbilang bagus meskipun kondisi aspal jalan yang mulai rusak.

Jumlah warga desa 1190-an, dengan jumlah kepala keluarga ada 302. Desa ini sudah dialiri listrik dan masuk kategori yang maju pesat dibawa kepemimpinan Yohanes Wolo Tobi sebagai kepala desa.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA