Mbay, Ekorantt.com – Sebanyak 24 ibu rumah tangga kelompok Rimba di Desa Rigi, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo mendapat manfaat lewat pembibitan bambu.
Ibu-ibu di Rigi telah menerima upah jasa pembibitan bambu dari Yayasan Bambu Lestari (YBL) sebesar Rp172,5 juta yang dihitung dengan jumlah bibit bambu yang dihasilkan sebanyak 69 ribu anakan.
“Saya dapat Rp8,5 juta lebih dari bibit bambu betung. Mudah-mudahan bisa ada kesempatan lagi,” ujar Mariana Be’o Sada (39), di Boawae, Rabu (1/3/2023).
Mariana merupakan salah satu anggota dari kelompok Rimba yang dibentuk secara mandiri oleh para ibu. Ia menghasilkan 3.425 anakan bambu betung (dendrocalamus asper) yang dibibit selama November-Desember 2022.
Bambu-bambu itu ia ambil dari kebun dan hutan produksi milik warga setempat. Kemudian tahap pembibitan di atas lahan kurang lebih 10×20 meter persegi.
Hasil usaha bibit bambu Mariana pergunakan untuk kebutuhan hidup keluarga, termasuk biaya pendidikan ketiga anaknya.
“Sisanya saya tabung untuk biaya kuliah anak nanti,” ucap Mariana.
Koordinator YBL Nagekeo, Juruslan Rangga Ndima menyebutkan jumlah bambu yang dihasilkan dari program pemberdayaan perempuan sebanyak 456 ribu jenis aur, pering dan betung dari kurang lebih 13 spesies bambu di Nagekeo.
Data yang diambil Admin dan Finance Fasilitator Bambu Nagekeo Maria E. Mame merincikan, jumlah bambu dari spesies aur 387 ribu dan betung sebanyak 69 ribu. Desa Wolowea menghasilkan 199 ribu, Wolopogo 188 ribu, dan Desa Rigi 69 ribu bibit bambu.
Dengan demikian, lanjut Juruslan, biaya jasa pembibitan yang disalurkan YBL kepada kelompok perempuan di Nagekeo sebesar Rp1.140 miliar.
“Sehingga, konsep ekonomi keluarga yang dikembangkan YBL sangat terbantu lewat bambu,” kata dia.
Fasilitator Teknik YBL Nagekeo Mathias Marianus Nua menambahkan bambu menyumbang beberapa manfaat dalam kehidupan masyarakat, baik dari segi ekologi maupun ekonomi.
“Kalau tujuan produksi bambu spesies pering dan betung, sedangkan untuk lingkungan atau ekologi dari bambu jenis aur,” kata Mathias.
Sejak YBL mengintervensi wilayah Nagekeo tahun 2021, sebanyak 74 ibu rumah tangga di Nagekeo mendapat manfaat secara ekonomi dari hasil bambu.
Meskipun secara teknik terdapat keruwetan dalam proses pembibitan, namun ketekunan para ibu rumah tangga mampu membudidayakan bambu dalam jumlah yang besar.
Mathias berharap pendapatan dari jasa usaha pembibitan bambu dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarga dari tekanan ekonomi.