Bajawa, Ekorantt.com – Keuskupan Agung Ende mengajak masyarakat petani kembali melestarikan pangan lokal sebagai sumber makanan manusia.
Ajakan gereja Katolik seiring memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS) tahun 2023 yang dilaksanakan di Desa Nginamanu, Kecamatan Wolomeze, Kabupaten Ngada.
Kegiatan HPS dimulai pada tanggal 13-15 Oktober 2023, diikuti puluhan paroki se-Keuskupan Agung Ende.
Ketua PSE Keuskupan Agung Ende RD. Lukas Bernardus Ebu Dhae, Jumat, 13 Oktober 2023, mengajak para petani untuk kembalikan pangan lokal ke kebun masing-masing.
Menurutnya, HPS merupakan aktualisasi iman kristiani untuk menghargai pangan, memuliakan lingkungan hidup yang lestari dan menghargai para petani yang telah menyediakan pangan.
“Tema kali ini yakni diversifikasi pangan lokal sebagai jalan terang menuju kedaulatan pangan, yang mana gereja kembali mengajak petani untuk mengembalikan pangan lokal ke kebun,” ujarnya.
Ia menuturkan gereja menemukan sejumlah persoalan mulai dari berkurang atau hilang pangan lokal di tengah masyarakat khususnya petani.
Selain itu, pengolahan kebun yang tidak ramah lingkungan yakni tentang penggunaan pestisida merusak tanah dan membahayakan kesehatan serta pengaruh perubahan iklim dalam kondisi krisis ekonomi dan alih fungsi lahan pertanian menjadi kebun komoditi.
Vikep Kevikepan Bajawa RD. Gabriel Idrus mengajak masyarakat untuk membudidayakan pangan lokal sehingga tidak bergantung pada beras.
Ia mengisahkan pada tahun 1997-1998 terjadi panas panjang sehingga banyak tanaman yang saat itu mati. Namun, pangan lokal masih bertahan dan menjadi sumber hidup masyarakat saat itu.
“Waktu itu yang bisa bertahan hanya mereka yang tanam ubi,” ungkapnya.
Menurutnya, bila saat ini pangan lokal tidak mulai dibudidayakan dan dihidangkan akan terancam punah sehingga generasi berikut tidak lagi mengenal pangan lokal.
“Tubuh kita ini butuh karbohidrat. Karbohidrat terdapat dalam barang-barang ini termasuk pangan lokal,” katanya.