Kupang, Ekorantt.com – Penjabat Gubernur NTT, Ayhodia G.L Kalake berencana akan menghadirkan ratusan investor asing dan nasional ke Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Rencana ini merupakan kerja sama Pemerintah Provinsi NTT dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
“Kami mengundang 200 perusahaan dari luar negeri dan 100 investor dalam negeri yang akan bertemu di Labuan Bajo pada awal Desember mendatang,” ujar Kalake saat rapat paripurna pada Senin, 6 November 2023.
Saat ini, kata Kalake, pemerintah telah memetakan keunggulan dari beberapa sektor seperti kelautan dan perikanan, pertanian, perkebunan dan sektor-sektor lainnya.
“Sehingga kita berharap ada investor asing yang tertarik untuk berinvestasi di NTT. Karena itu, perlu adanya narasi yang kuat dan juga legalitas dari apa yang kita tawarkan itu sehingga mereka tidak akan kecewa,” ucapnya.
Dia juga berharap pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten bersiap memberikan informasi kepada para investor terkait potensi dan keunggulan dari masing-masing kabupaten.
Pemerintah Provinsi NTT, lanjut Kalake, akan memanfaatkan Kawasan Industri Bolok yang telah bersertifikat untuk ditawarkan kepada investor.
Untuk mendorong investasi dan pariwisata di NTT, pemerintah berencana membuka penerbangan langsung dari Singapura ke Labuan Bajo, Kupang-Dili dan Kupang-Labuan Bajo.
“Ini tidak hanya langsung dapat pada sisi investasi saja tapi juga sisi pariwisata,” tutupnya.
Terpisah, Ketua DPRD Provinsi NTT Emi Nomleni mengapresiasi langkah Penjabat Gubernur NTT yang akan mengundang ratusan pengusaha asing dan nasional untuk berinvestasi di provinsi itu.
Dikatakan Emi, DPRD menyambut baik rencana pemerintah mengundang investor ke NTT dengan catatan bukan hanya sebatas datang dan kemudian hilang.
“Karena ada catatan banyak investor yang selalu siap untuk masuk tapi tinggal nama. Karena itu kami berharap jaringan-jaringan penjabat bisa buka ruang untuk investor masuk,” ucap Emi.
Emi juga meminta pemerintah untuk mengevaluasi kembali mengapa investor tidak nyaman dan betah berada di NTT.
Ia berharap pemerintah bisa memberi ruang kepastian kepada investor terkait soal lahan, keamanan dan infrastruktur.