Maumere, Ekorantt.com – General Manajer Kopdit Obor Mas, Leonardus Frediyanto Moat Lering mendorong para anggota pelaku UMKM untuk memasarkan produknya ke pasar atau toko modern.
Para anggota perlu beralih dari sistem pemasaran yang konvensional menuju pola pemasaran yang lebih modern.
“Salah satu target kita, usaha-usaha anggota bisa masuk ke pasar modern,” kata Frediyanto dalam acara HUT ke-51 Kopdit Obor Mas di Pantai Krokowolon, Maumere, Sabtu, 4 November 2023.
Hal ini sejalan dengan tema perayaan HUT ke-51 Kopdit Obor yakni, “Memperkuat Eksistensi Usaha Produktif Anggota Melalui Produk dan Layanan yang Profesional dan Berbasis Teknologi untuk Meningkatkan Kesejahteraan dan Kemandirian.”
Perhatian serius Kopdit Obor Mas pada pengembangan usaha produktif tidak terlepas dari komposisi anggotanya yang hampir 87 persen adalah pelaku UMKM.
Mereka harus mendapatkan pendampingan khusus agar bisa naik kelas.
“Kita mendorong dan memotivasi dengan berbagai cara agar usaha mereka jangan hanya dijual di pasar-pasar biasa, tapi bisa tembus retail modern,” jelas Frediyanto.
Pendampingan terhadap anggota, kata Frediyanto, membutuhkan pula pola manajemen koperasi yang modern. Tidak hanya menjalankan usaha simpan pinjam, tetapi juga melakukan pendampingan secara berkelanjutan kepada anggota.
“Koperasi modern juga ditandai dengan penggunaan aplikasi dalam pelayanan. Dan ini sudah dilaksanakan oleh Kopdit Obor Mas,” tutur Frediyanto.
Ia menambahkan, wujud manajemen koperasi modern di Kopdit Obor Mas terlihat dalam upaya pendampingan usaha anggota, selain memberikan modal. Dengan begitu, produk anggota bisa berdaya saing dan bisa nangkring di etalase pasar modern.
“Bila produknya bagus otomatis omset usaha meningkat, pendapatan meningkat. Dan kemandirian anggota akan menjadi nyata,” tandasnya.
Frediyanto pun menggarisbawahi hal prioritas dalam refleksi HUT ke-51 Kopdit Obor Mas adalah anggota pelaku UMKM. Karena koperasi kredit berusaha mendorong anggota untuk hidup mandiri secara ekonomi.
“Koperasi kredit memberikan modal untuk membuka usaha, lalu mendorong anggota pelaku UMKM naik kelas,” pungkas Frediyanto.