Wartawan Antara Raih Juara 1 Lomba Jurnalistik GMT Institute

Kupang, Ekorantt.com- Wartawan Antara Kupang Benediktus Jahang meraih juara 1 dalam lomba jurnalistik yang diinisiasi oleh Grahamandiri Manajemen Terpadu (GMT) Institute dan Yayasan Felix Maria Go (YFMG).

Lomba jurnalistik tersebut berjalan di bawah tema “Membangun NTT dari Sisi Pendidikan, Ekonomi dan Kesehatan”.

Benediktus Jahang sendiri berhasil menungguli 19 karya jurnalistik lainnya.

Ketua panitia lomba Riflan mengatakan, setidaknya tim juri sudah melakukan seleksi 20 karya terbaik para jurnalis di NTT dalam perlombaan tersebut.

Karya jurnalistik para peserta diseleksi dan dinilai oleh Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Kupang Djemy Amnifu, Ketua Serikat Media Siber (SMSI) Kota Kupang Semi Balukh, dan Redaktur RakyatNTT.com Robert Kadang.

“Ada 42 naskah yang panitia terima. Awalnya kami akan memberikan hadiah kepada 25 pemenang karya jurnalistik terbaik. Tapi setelah diseleksi dan dinilai oleh dewan juri, hanya 20 naskah yang dinyatakan lolos,” ujar Riflan dalam acara penyerahan penilaian lomba di Hotel Sasando Kupang, Sabtu, 18 November 2023.

Tulisan Benediktus berjudul “Potret Pelayanan Kesehatan bagi Warga 3T di Kabupaten Kupang” ternyata dinilai panitia yang terbaik dari 20 tulisan yang diseleksi tim juri.

Riflan pun mengucapkan terima kasih kepada para wartawan yang sudah mengambil bagian dalam perlombaan tersebut.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada tim juri yang telah melakukan penilaian, serta GMT Institute khususnya Fransiskus Go selaku Chief Executive Officer (CEO) GMT Institute karena punya perhatian pada wartawan di NTT.

Terpisah, Fransiskus Go mengaku sangat senang. Dia berjanji akan membaca semua karya terbaik seperti hasil pengumuman dewan juri.

“Saya orang biasa, putra NTT lahir di Kefa. Karya yayasan ini sudah berjalan 15 tahun. Jejak penjernihan air di TTU. Saya sampai sekarang masih membantu yayasan sekolah Katolik di Malaka,” kata Fransiskus, menjelaskan secuil tentang GMT Institute.

Dia mengaku senang berjumpa dengan sejumlah jurnalis sebagai peserta pada umumnya dan yang keluar sebagai juara.

Ia yakin para jurnalis berada pada satu prinsip yang sama yakni ingin membangun NTT.

Fransiskus menjelaskan, menulis akan membuat orang bisa dikenal luas. Tulisan tentu saja tidak akan hilang dari sejarah.

“Saya sudah cukup lama di NTT dan akan terus berjalan,” imbuh dia.

Sekadar informasi, selain memberikan piagam dan hadiah bagi jurnalis yang menjadi peserta terbaik, GMT Institute juga membantu sebanyak tiga mahasiswa dari beberapa kampus di Kupang.

Bantuan itu diberikan secara langsung oleh Fransiskus berupa sejumlah uang beasiswa.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA