Pesan Natal Yakobus Jano untuk Pengurus, Manajemen dan Anggota Kopdit Pintu Air

Maumere, Ekorantt.com –  Tinggal menghitung hari, tahun buku 2023 akan segera berakhir. Berbagai peristiwa suka dan duka, sukses dan gagal, telah dilewati dengan penuh perjuangan yang hasilnya mengantarkan lembaga Kopdit Pintu Air tetap kokoh hingga saat ini.

Mengawali lembaran baru pada tahun 2024, Ketua Pengurus Kodpdit Pintu Air Yakobus Jano menyampaikan pesan Natal sekaligus sebagai catatan akhir tahun bagi segenap Pengurus, Komite Cabang,  Manajer Cabang, Staf Manajemen dan Komite Kelompok, serta Anggota supaya menjadikan tahun 2024 sebagai tahun pendidikan.

Menurut Yakobus, pendidikan menjadi kunci sukses dari semua kerja-kerja yang dilakukan oleh staf manajemen guna mengantar anggota yang didampingi menjadi orang-orang sukses.

Anggota menjadi orang yang sungguh-sungguh memahami tentang hakekat berkoperasi. Sebab menjadi anggota koperasi bukan sekadar menabung dan meminjam, tetapi harus mampu merencanakan masa depannya.

iklan

Yakobus mengatakan, literasi keuangan bagi anggota menjadi sangat penting. Bahkan menjadi faktor kunci untuk menentukan kualitas seorang anggota ketika bergabung di sebuah koperasi.

Menurut Yakobus, tahun depan kapada staf manajemen akan dibekali dengan pengetahun yang lebih mumpuni. Terutama kemampuan untuk menarasikan langkah-langkah menggunakan uang melalui koperasi.

“Meski pendidik telah dibekali rasanya itu belum cukup, seorang staf manajemen harus menjadi role model bagi anggota. Artinya, sikap hidup dalam bermayarakat menunjukkan kesedrhanaan, tekun, ulet dan jujur menjadi contoh untuk diteladani,”ujar Yakobus  kepada Ekora NTT di Rotat, Desa Lado Gahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, NTT, Senin 18 Desember 2023.

Kemudian, lanjut dia, Rapat Anggota Bulanan (RAB) menjadi media yang paling tepat untuk mengedukasi anggota. Selama ini RAB rutin dilakukan setiap bulan.

Pesan Natal Yakobus Jano untuk Pengurus, Manajemen dan Anggota Kopdit Pintu Air1
Yakobus Jano pose bersama Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga, saat meresmikan kantor Pintu Air Cabang Magepanda (Foto: Lukas Rudolf/ Ekora NTT)

Ke depan materi yang menjadi agenda tambahan adalah literasi keuangan sebagai jalan menuju kesejahteraan.

Hal ini sangat perlu agar anggota dapat menyusun rencana keuangan dengan memanfaatkan koperasi sebagai jalan untuk mewujudkan kesejahteraan hidup.

Yakobus menjelaskan, tujuan keuangan adalah merencanakan keuangan untuk memenuhi kebutuhan keuangan anggota pada waktu yang akan datang, sehingga anggota bebas dari kesulitan keuangan.

Ini menjadi penting karena menurut dia, sejauh ini anggota berhubungan dengan koperasi hanya sebatas menabung dan meminjam guna memenuhi kebutuhan hidupnya.

Padahal tujuan keuangan yang dibangun ketika berkoperasi adalah untuk menciptakan aset, menciptakan dana hari tua, menciptakan dana darurat dan kesehatan, menciptakan dana pendidikan untuk masa depan anak, dan menyiapkan dana buat rekreasi.

Sedangkan terkait kredit lalai, Yakobus menegaskan, penagihan bukanlah satu-satu cara menyelesaikan kredit lalai.

Kata dia, menanamkan kesadaran anggota untuk membayar sendiri kewajibannya adalah cara terbaik mangatasi kredit lalai.

Pesan Natal Yakobus Jano untuk Pengurus, Manajemen dan Anggota Kopdit Pintu Air2
Foto bersama Ketua Pengurus Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano dan kedua Wakil Bupati yakni Wabup Sikka, serta Wabup Sangata saat peresmian kantor cabang Pintu Air Cabang Sangata (Foto: Lukas Rudolf/ Ekora NTT)

Berhemat untuk Menciptakan Tabungan

Yakobus menjelaskan, pengertian hidup hemat ala orang-orang koperasi adalah berhati-hati dalam membelanjakan atau menggunakan uang, tidak melakukan pemborosan, belanja hanya untuk memenuhi kebutuhan bukan keinginan, dan menunda belanja sampai benar-benar merasa butuh.

Ini artinya anggota koperasi mesti membiasakan diri hidup dalam batas kemampuan.

Anggota mesti bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Merealiasasikan rencana simpanan secara teratur dari pendapatan tanpa harus menunda. Dan menunda belanja sampai benar-benar butuh.

“Ingat rezekimu pasti cukup untuk hidup, tetap tidak cukup untuk gaya hidupmu,” ujar Yakobus.

Meminjam di koperasi, lanjut dia, bukan semata-mata karena mengalami kesulitan keuangan, tetapi lebih pada untuk meningkatkan kualitas hidup; membangun kekayaan dan menciptakan kesejahteraan.

Ia pun mengingatkan hal yang perlu diperhatikan dan dijaga oleh anggota adalah; membayar hutang sesuai dengan perjanjian, menjaga diri sebagai orang yang memiliki riwayat hutang yang bersih, hindari menutup hutang dengan tabungan.

“Karena itu artinya kita melepas aset untuk membayar hutang,” jelas Yakobus.

Kemudian, hindari membayar denda dan bunga tertunggak karena akan memberatkan cicilan.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA