Maumere, Ekorantt.com– KSP Kopdit Obor Mas mengadakan acara Natal dan Tahun Baru Bersama di Kherubim Convention Hall (KCH) Maumere pada Sabtu, 6 Januari 2024. Kegiatan tersebut diawali misa yang dipimpin oleh Uskup Maumere, Mgr. Ewaldus Martinus Sedu, Pr.
Dalam homilinya, Mgr. Ewaldus mengingatkan tiga hal yang harus diperhatikan oleh pengelola Kopdit Obor Mas.
Pertama, belajar kesetiaan menghadapi tantangan hidup dari Maria dan Yosef. Hal yang sama perlu dihayati oleh pengelola Kopdit Obor Mas untuk setia dengan panggilan tugas dan tanggung jawabnya.
Kedua, ketulusan dan kepolosan para gembala yang dengan sukacita menyambut kelahiran Yesus sekalipun mereka tidak paham situasi politik saat itu.
“Hal ini pun harus dimiliki oleh setiap insan Obor Mas agar selalu bersikap tulus hati dalam menyambut kedatangan sang juru selamat yakni anggota yang dilayani dengan berbagai macam kesulitan mereka,” kata Mgr. Ewaldus.
Ketiga, Natal adalah peristiwa penjelmaan Tuhan menjadi manusia. Pengelola Kopdit Obor Mas diingatkan untuk senantiasa melayani sesama dengan suka cita karena sesama adalah wujud Allah yang lain.
Dalam sambutannya, General Manajer KSP Kopdit Obor Mas, Leonardus Frediyanto M. Lering berpesan agar seluruh unsur dalam KSP Kopdit Obor Mas untuk bersyukur atas setiap kesuksesan dan kegagalan dalam sebuah target.
“Di tahun yang baru kita harus memiliki sebuah mimpi yang besar serta jangan takut untuk gagal,” ujarnya.
“Gagal tidak untuk ditakuti tetapi untuk dimanage sehingga potensi kegagalan menjadi kecil yang pada akhirnya menjadi sebuah kesuksesan,” sambungnya.
Ketua KSP Kopdit Obor Mas, Markus Menando memaknai Natal dan Tahun Baru sebagai momen untuk merefleksikan setiap hal yang telah dikerjakan sepanjang tahun lalu.
“Momen ini juga menjadi momen syukur kepada Tuhan sekaligus menatap tahun baru dengan usaha yang lebih keras lagi,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Penjabat Bupati Sikka, Adrianus Firminus Parera. Baginya, kesuksesan maupun kegagalan mesti disyukuri.
Ia mengajak manajemen Kopdit Obor Mas agar lebih giat lagi dalam bekerja dan harus mampu menjalankan misi koperasi ini dengan sungguh-sungguh.
“Pegawai harus mampu menjadi pegawai yang bermakna bagi lembaga. Artinya ketika Anda tidak datang di kantor, orang merasakan kesulitan di situlah Anda menjadi bernilai dan bermakna,” pungkasnya.