Pemerintah Perpanjang Masa Tanggap Darurat Bencana Erupsi Lewotobi hingga 24 Januari

Larantuka, Ekorantt.com – Pemerintah Kabupaten Flores Timur memperpanjang masa tanggap darurat bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dua minggu ke depan hingga 24 Januari 2024.

Masa tanggap darurat bencana diperpanjang menyusul peningkatan aktivitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi per 9 Januari 2024 melaporkan bahwa aktivitas gunung itu naik dari level Siaga ke level Awas.

“Status tanggap darurat selama 14 hari terhitung sejak tanggal 10 Januari 2024 sampai dengan tanggal 24 Januari 2024,” kata Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi dalam keterangan tertulis yang diterima Ekora NTT, Jumat, 12 Januari 2024.

 

Keputusan ini akan diperpanjang “sesuai kebutuhan berdasarkan hasil kajian.”

Semua biaya yang dikeluarkan akibat keputusan tersebut, kata Doris, akan dibebankan pada APBN tahun anggaran 2024, APBD Flores Timur tahun anggaran 2024, dan sumber dana lain yang sama.

Sebelumnya, masa tanggap darurat bencana ditetapkan setelah terjadi kenaikan level aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki dari Waspada ke Siaga pada 1 Januari 2024.

Masyarakat pun diimbau untuk menghindari bahaya abu vulkanik dengan mengenakan masker. Masyarakat tidak boleh beraktivitas di radius 4 kilometer dari pusat erupsi dan sektoral 5 kilometer ke arah barat laut dan utara.

Di sisi lain, penanganan pengungsi di masa tanggap darurat bencana mendapat penekanan khusus dari pemerintah.

“Kita ingin sekali untuk minta seluruh (pengungsi) yang ada di penampungan masyarakat untuk direlokasi ke satu penampungan,” kata Sekretaris Daerah Flores Timur Petrus Pedo Maran di posko bencana Boru, Kecamatan Wulanggitang, Jumat, 12 Januari 2024.

Karena itu dibutuhkan tenda-tenda penampungan berskala besar di beberapa lokasi, beserta fasilitas pendukung seperti dapur umum dan perlengkapan lainnya.

Petrus menambahkan, kebutuhan yang paling urgen adalah kebutuhan anak-anak sekolah. Mereka tergolong dalam kelompok rentan, yang mesti mendapat perhatian khusus.

“Anak-anak diperhatikan khusus, soal kesehatannya, soal gizinya,” tutup Petrus.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA