Bajawa, Ekorantt.com – Pemerintah Kabupaten Ngada menyoroti pentingnya adaptasi terhadap kemajuan teknologi, di mana sistem digital dapat diterapkan dalam sistem keuangan demi memudahkan transaksi anggota koperasi.
Hal itu diungkapkan Bupati Ngada, Andreas Paru saat membuka rapat anggota tahunan (RAT) Kopdit Sangosay tahun buku 2023 di Bajawa, Sabtu, 9 Maret 2024.
Andreas juga menegaskan komitmen pemerintah mendukung koperasi dalam pengembangan kelembagaan, usaha, keuangan, dan pengawasan.
Ia menambahkan, tingkat kesejahteraan masyarakat diukur dari berapa banyak lembaga keuangannya ada di daerah itu.
Bila 50 persen anggota di Ngada melakukan kredit sebesar Rp25 juta untuk kegiatan UMKM, maka ada Rp250 miliar uang berputar di Ngada.
“Dan itu berdampak pada ekonomi rakyat,” ucap dia.
Oleh sebab itu, Andreas menekankan pentingnya pengurus dan manajemen Kopdit Sangosay untuk menjaga kepercayaan anggota.
Menurutnya, kepercayaan merupakan hal sangat penting sehingga Kopdit Sangosay bisa berkembang begitu pesat hingga saat ini.
“Sukses itu bukan sesuatu yang tiba-tiba, tapi melalui proses dan kepercayaan itu yang paling utama,” jelasnya.
Melalui semangat gotong royong dan kebersamaan, Kopdit Sangosay didorong untuk memperkuat ketahanan sosial masyarakat melalui transformasi budaya, membangun NTT melalui pemanfaatan potensi sumber daya, serta mendorong pola hidup hemat dan kebiasaan menabung untuk dapat memenuhi kebutuhan akan konsumsi (tuka), Tabungan yang cukup (tuku), dan mampu berinvestasi (teka).
Ketua KSP Kopdit Sangosay, Petrus E. Y. Ngilo Rato, dalam laporannya mengatakan, RAT tutup buku tahun 2023 diikuti oleh 132 perwakilan anggota yang berasal dari semua cabang di NTT melalui virtual.
Sebelumnya, pihaknya telah melakukan RAT tertulis yang dimulai sejak tanggal 15 Februari hingga 2 Maret 2024, yang mana para anggota diberi kesempatan untuk menilai laporan pertanggung jawaban pengurus.
“Para anggota diberi kesempatan untuk mengevaluasi laporan pertanggungjawaban pengurus. Selanjutnya mereka berhak untuk menerima atau menolak,” ujarnya.
Sementara dari segi keanggotaan, pihaknya melihat ada tren positif kenaikan jumlah anggota dari 111.163 pada tahun 2022 naik menjadi 132.130 pada tahun 2023.
Sementara aset juga mengalami peningkatan yakni dari Rp1.097.670.505.349 di tahun 2022 naik menjadi Rp1.198.086.147.588 tahun 2023.