Bajawa, Ekorantt.com – Pemerintah Kabupaten Ngada terus berupaya meningkatkan kualitas penyuluh pertanian lapangan (PPL) dalam mengimplementasikan program prioritas pemerintah pada bidang pertanian.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Ngada Edeltrudis Ngole, dalam pertemuan Satuan Tugas Antisipasi Darurat Pangan di Bajawa, Kamis, 18 April 2024, menerangkan, pihaknya berusaha menyukseskan program Tante Nela Paris (TNP), akronim dari tani, ternak, nelayan, dan pariwisata.
“Tujuan pertemuan untuk mengoptimalkan semua SDM yang ada untuk mengawal program kegiatan TNP secara baik,” kata Edeltrudis.
Menurutnya, pertemuan dilakukan untuk menindaklanjuti Keputusan Menteri Pertanian No.243/KPTS/OT.050/M/04/2024 tentang Satuan Tugas Antisipasi Darurat Pangan kerja sama dengan TNI Angkatan Darat.
Keputusan itu terkait pelaksanaan kegiatan percepatan peningkatan produksi padi untuk menjawab kelangkaan beras melalui optimalisasi lahan kering dan pompanisasi.
Edeltrudis mengatakan, PPL memiliki tugas penting dalam urusan pertanian, mulai dari menyusun data potensi wilayah, menyusun program penyuluh yang dipadukan program desa dan kelurahan, menyusun rencana kerja tahunan penyuluh, mentransfer ilmu kepada petani, menyusun RDKK kebutuhan petani serta menumbuhkan dan mengembangkan kelembagaan petani.
Tugas lain ialah meningkatkan kapasitas petani, menjadi fasilitator dalam mengakses informasi, sarana prasarana dan pembiayaan, meningkatkan produktivitas dan skala usaha pelaku utama dan membuat laporan hasil penyuluh.
Ia berharap penyuluh untuk mengedukasi petani terkait sistem budidaya tanaman yang baik dan benar terutama dalam hal penggunaan benih bersertifikat, penggunaan pupuk sesuai dosis dan tepat sasaran, dan penggunaan alsintan sesuai spesifikasi lokasi.
Bupati Ngada Andreas Paru menegaskan kembali tugas PPL dalam rangka mendukung program TNP.
Diakuinya, program TNP baru pada tahap pemahaman di tengah masyarakat, belum masuk pada tahap penerapan secara konsisten.
Menurut Andreas, hal itu terjadi akibat dampak Pilkada serentak yang membuat ia dan Wakil Bupati Ngada Raymundus Bena memimpin Ngada hanya berjalan tiga tahun delapan bulan.
Agar program TNP berjalan lancar, Andreas dan Raymundus berkomitmen untuk melanjutkan kepemimpinan lima tahun ke depan.
“Intinya maju lagi to, kita lanjutkan,” tutup Andreas.