Maumere, Ekorantt.com – Bernadus Ratu dan Albertus Ben Bao mendeklarasikan diri maju sebagai bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati periode 2024-2029 pada Jumat, 10 Mei 2024.
Deklarasi diawali dengan perayaan Ekaristi di kediaman Bernadus di Jalan Brai, Maumere.
Mengusung nama paket Bernas, Bernadus dan Ben Bao maju dalam perhelatan pilkada Sikka melalui jalur perseorangan atau independen.
“Dengan moto kami membangun dari hati, yang artinya kami melibatkan perasaan dan emosi dalam segala hal yang kami lakukan dan memberikan perhatian, kepedulian, dan kejujuran dalam setiap tindakan dan keputusan yang diambil,” kata Bernadus dan Ben Bao dalam deklarasinya.
Paket Bernas, dalam deklarasinya, dengan mengusung visi “Sikka Bernas/Unggul Menuju Indonesia Emas 2045”, bertekad untuk membangun Sikka yang mandiri, bernas, serta unggul.
Akronim Bernas, selain sebagai singkatan nama keduanya, juga berarti “Berbakti untuk Nian Tana Sikka”.
Bernadus mengatakan, niat untuk maju menjadi dalam pilkada Sikka berangkat dari keprihatinan atas kondisi Sikka dalam masa-masa kepemimpinan para bupati sebelumnya.
“Bupati-bupati sebelumnya memang bagus. Tapi saya lihat ada yang kurang. Saya merasa, saya juga bisa jadi bupati, saya bisa menata yang lebih bagus,” kata Bernadus.
Alasan maju independen, jelasnya, “karena tidak punya uang.”
“Karena kalau melalui partai, untuk kondisi saat ini, kita tidak bisa.”
“Jalur itu saya jalani supaya bila ketemu masyarakat bisa merokok dengan mereka, bisa minum moke dengan mereka. Itu kepuasan saya,” kata Bernadus.
Walaupun maju melalui jalur independen, kata Bernadus, Bernas akan memimpin dengan “strategi masyarakat”.
Maksudnya, ia akan merangkul semua masyarakat, termasuk di legislatif sebagai wakil rakyat. Merangkul berarti merendah untuk kepentingan masyarakat.
Bernadus mengakui, ia dan Ben baru bertemu pada April lalu. Kemudian ia meminang Ben secara adat menjadi wakilnya pada 25 April, dilanjutkan dengan beberapa acara adat di Palue, tempat asal Bernadus.
Bagi Bernadus, berpasangan dengan Ben Bao merupakan jalan yang telah Tuhan tunjukkan.
Bukan untuk Dijadikan Ban Serep
Ben Bao mengatakan, ia dan Bernadus bersatu karena memiliki visi yang sama.
“Saya bilang, Bapak, saya mau jadi wakil bupati. Tapi saya bukan untuk jadi ban serep, saya bukan penonton, saya bukan hanya bagian yang tertulis,” kata Ben Bao.
Sebagai komitmen untuk teguh bersama, kata Ben Bao, ia telah mengajukan sejumlah syarat saat peminangannya, dan syarat itu terpenuhi.
“Syaratnya kuda belang, cincin 5 gram, dan kelapa bertunas sebanyak tujuh buah.”
“Kenapa kelapa, karena hanya kelapa yang tidak bercabang. Cincin 5 gram, karena ada 5 suku besar. Kuda harus kuda belang, karena dia dipilih, bukan dicari.”
Menurut Ben Bao, sejarah mencatat bahwa tidak pernah ada bupati dan wakil bupati Sikka yang rukun sampai lima tahun, paling “hanya seumur jagung.”
Untuk itu ia menegaskan, “selalu saya katakan, jangan ada dusta di antara kita.”
Syarat KTP Terpenuhi
Bernadus mengatakan, syarat jumlah KTP sebagaimana salah satu ketentuan bagi bakal calon yang maju independen sudah terpenuhi.
“Bahkan kita sudah kumpul jauh melebihi batas syarat itu,” kata Bernadus kepada wartawan.
Dalam agendanya, sebagaimana yang diperoleh Ekora NTT sebelumnya, setelah deklarasi paket ini direncanakan untuk mendaftarkan diri ke KPU Sikka.
Akan tetapi, informasi yang diperoleh dari Bernadus, hal itu belum bisa dilakukan.
“Proses untuk memasukkan ke Silon Kada itu kan butuh waktu. Itu kan baru dari dua hari lalu. Hanya karena internet di sini lemot. Seharusnya (dilakukan pendaftaran) hari ini,” tutup Bernadus.
Penulis: Risto Jomang