Bajawa, Ekorantt.com – Bupati Ngada Andreas Paru meminta Yaga Yingde Group untuk berkolaborasi bersama pemerintah setempat dalam mengemban misi kemanusiaan, terutama membantu anak-anak kurang mampu untuk mengenyam pendidikan sebagaimana mestinya.
Andreas saat menerima Ketua Yaga Yingde Group Provinsi NTT Anjelina Mogi bersama pengurus, pada Jumat, 6 Juli 2024 di Bajawa, mengatakan bahwa dirinya berkomitmen untuk bekerja sama dengan semua pihak untuk memajukan Kabupaten Ngada.
“Saat ini dalam membangun daerah sudah tidak bisa kita menutup diri, bukan saatnya ego sektoral, bukan saatnya kita mengandalkan kemampuan-kemampuan kita,” tuturnya.
Yang dibutuhkan sekarang, kata dia, adalah kolaborasi untuk membangun daerah ke arah yang lebih baik, salah satunya bersama Yaya Yingde Group.
“Walaupun boleh dikatakan Yaga Yingde usia baru dihitung hari di Ngada, namun sudah berkontribusi untuk membantu anak,” ujarnya.
Ketua Yaga Yingde Groub NTT Angelina Mogi mengapresiasi dukungan Pemerintah Kabupaten Ngada terhadap kehadiran pihaknya di Kabupaten Ngada.
Angelina menjelaskan Yaga Yingde Group merupakan sebuah perusahaan yang memiliki beberapa bidang usaha dan berkantor pusat di Colorado, Amerika Serikat.
“Yaga Yingde Group mendonasikan 10 persen keuntungan mereka untuk membantu anak-anak,” jelasnya.
Saat ini, kata Angelina, pihaknya sudah membantu biaya pendidikan 15 anak. Ke depan, Yaga Yingde Group berkomitmen untuk membantu lebih banyak anak lagi. Dengan begitu, semakin banyak anak yang tidak mampu secara ekonomi dapat mengenyam pendidikan seperti anak-anak lain.
Sekretaris Yaga Yingde Group NTT, Aurelius Do’o menambahkan, Bupati Andreas merupakan bupati pertama di NTT yang mengundang relawan Yaga Yingde Group.
“Ini adalah bupati pertama yang mengundang tim Yaga Yingde bertemu dan berbagi pikiran,” jelasnya.
Menurutnya, undangan resmi itu merupakan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung aksi kemanusiaan. Sejauh ini, Yaga Yingde Group berkembang di tiga kabupaten yakni Ngada, Nagekeo, dan Ende.
Dalam melaksanakan aksi kemanusiaan, ia mengaku banyak menggandeng sejumlah pihak baik guru, pegawai negeri sipil (PNS), jurnalis, maupun pengusaha yang memiliki semangat sosial yang sama.