Alfin Parera Minta Pengelola Koperasi Dorong Pelaku UMKM Jadi Pebisnis

Sebagai pedagang, jelas Alfin, hanya memproduksi kemudian menjual. Sementara pebisnis harus dikelola secara baik melalui perencanaan hingga pemasaran secara berkelanjutan, bukan hanya berusaha dalam waktu sesaat.

Maumere, Ekorantt.com – Penjabat Bupati Sikka Adrianus Firminus Parera atau Alfin Parera mengajak para pengelola koperasi untuk membantu pemerintah mendorong seluruh pelaku usaha kecil menengah (UMKM) agar menjadi pelaku usaha yang kreatif. Mereka harus beralih dari pedagang menjadi pebisnis.

“Banyak orang kita masih bersifat sebagai pedagang, bukan pebisnis,” ujar Alfin saat membuka pameran dalam rangka memperingati Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) tingkat Provinsi NTT yang berlangsung di halaman kantor bupati Sikka, Selasa, 16 Juli 2024.

Menurut dia, UMKM dan koperasi merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Sebab itu, pengurus dan manajemen koperasi mesti mendorong pelaku UMKM yang juga sebagai anggota agar dapat menjadi pebisnis bukan sebatas menjadi pedagang.

Sebagai pedagang, jelas Alfin, hanya memproduksi kemudian menjual. Sementara pebisnis harus dikelola secara baik melalui perencanaan hingga pemasaran secara berkelanjutan, bukan hanya berusaha dalam waktu sesaat.

Koperasi, kata dia, mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang ekonomi baik untuk skala lokal maupun nasional. Itu terutama dalam membentuk ekosistem usaha rakyat, dari usaha mikro menjadi usaha kecil, dari usaha kecil menjadi menengah, dan dari menengah menjadi pengusaha besar.

“Ini menjadi bukti peran koperasi yang selama ini sedang dikerjakan,” ujar Alfin.

Ia menegaskan, tantangan yang akan dihadapi koperasi ke depan akan sangat berat dan tidak mudah. Hal itu dipengaruhi oleh munculnya berbagai lembaga keuangan yang sama-sama menawarkan akses kemudahan kepada masyarakat luas.

“Oleh karena itu gerakan koperasi yang sudah ada sampai saat ini diimbau supaya terus berbenah diri,” katanya.

“Konsep yang paling baik dewasa ini akan governance cooperative. Koperasi tidak bisa berjalan sendiri. Koperasi bersama rakyat, koperasi bersama pemerintah. Konsep ini harus dijalan dengan baik terutama berkaitan dengan peran, aturan serta relasi yang mesti dijaga,” ujar Alfin.

Apresiasi

Alfin juga menyampaikan apresiasi kepada panitia penyelenggara HUT koperasi tahun ini. Kata dia, kepanitiaan HUT koperasi tahun ini tidak diurus oleh dinas koperasi, namun dipercayakan kepada pelaku gerakan koperasi di bawah pimpinan Ketua Pengurus Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano.

Apresiasi perlu disampaikan menurut Alfian, sebab penyelenggaraan Harkopnas tahun 2024 dapat terlaksana meski perencanaannya dalam waktu yang sangat singkat.

Untuk diketahui, kabupaten yang turut mengambil bagian pada HUT Koperasi Nasional tingkat Provinsi NTT di Kabupaten Sikka hanya tiga kabupaten. Ketiganya yakni Kabupaten Ende, Sabu Raijua dan Sikka. Sementara ada 18 kabupaten serta satu kota di NTT tidak mengirimkan utusannya dengan berbagai alasan.

Di balik ketidakhadiran utusan dari 18 kabupaten serta satu kota ini, tampak sejumlah pelaku UMKM yang merupakan hasil pendampingan koperasi tidak mampu menyembunyikan kekecewaannya.

Sebelumnya, mereka berpikir akan banyak pengunjung yang akan hadir dan dapat berbelanja membeli berbagai produk yang dijual. Namun pengunjung sangat sedikit karena peserta dari beberapa kabupaten batal hadir.

“Kami rugi pak. Produk yang kami pasarkan tidak laku karena peserta atau pengunjung yang datang sedikit sekali. Coba pengunjungnya banyak pasti kami kebagian yang belanja,” ujar salah seorang penjual yang meminta namanya tidak dipublikasikan.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA