Kupang, Ekorantt.com – Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia G.L Kalake diminta untuk menuntaskan kasus dugaan korupsi di SMAN 3 Kupang.
Permintaan tersebut disampaikan melalui surat yang dikirim oleh mantan wakil kepala SMAN 3 Kupang bidang sarana dan prasana (Sarpas), Pace Diaz Alfi.
Surat itu bernomor: 01/Sarpas-Smantig/XII/2023 perihal permohonan memediasi hasil konsultasi aset SMAN 3 Kupang.
Pace dalam suratnya, meminta Ayodhia untuk memediasi hasil konsultasi bidang Sarpas dengan Badan Aset dan Inspektorat Provinsi NTT mengenai gedung utama, lapangan futsal, dan beberapa aset lainnya di SMAN 3 Kupang.
Pace menyebutkan berbagai persoalan yang dapat berdampak hukum karena ada dugaan penyimpangan prosedur administrasi hingga dugaan korupsi.
Pertama, terkait gedung utama. Menurut dia, sejak dibangun pada 2018 lalu, secara administrasi belum menjadi aset, baik dalam kartu inventaris barang (KIB) sekolah maupun Badan Aset Pemprov NTT.
Akibatnya, rencana peresmian dan penandatanganan prasasti pada tahun 2019 oleh gubernur NTT tidak pernah terjadi. Sejak 2019, aula gedung tersebut dipakai dalam kegiatan sekolah dan juga disewapakaikan ke pihak luar.
Akhir Juli 2023, sekolah baru menerima berkas dokumen (asli dan fotokopi). Setelah dipelajari dan berkonsultasi dengan Badan Aset Pemprov NTT terdapat kesalahan prosedur pembangunan gedung tersebut dan ada indikasi pemalsuan dokumen.
Kedua, terkait lapangan futsal. Secara administrasi belum menjadi aset baik dalam KIB sekolah maupun Badan Aset Pemprov NTT.
Sejak menjadi Wakasek Sarpas pada 23 Juli 2023, Pace bilang, dokumen apapun mengenai lapangan futsal tidak pernah didapat. Bahkan arsip sekolah pun tidak ada dan sudah selesai dibangun sejak tahun 2013.
Di atas lokasi lapangan futsal telah dilakukan rehabilitasi oleh kepala sekolah dan ketua panitia hari ulang tahun (HUT) pesta emas SMAN 3 Kupang pada Sabtu, 26 Agustus 2023 menggunakan dana BOS/IPP/sumbangan alumni.
Aset lainnya yakni ada delapan item persoalan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dengan baik dan mengandung unsur “menyalahgunakan keuangan BOS/IPP.”
Dari delapan item itu, Bidang Sarpas hanya memaparkan empat item yang nilai kerugiannya sangat besar. Di antaranya adalah pengadaan tablet atau android menggunakan anggaran BOS kinerja tahun 2019.
Berdasarkan hasil identifikasi Bidang Sarpras, secara menyeluruh terdapat kekurangan atau kehilangan tablet/android sebanyak 125 buah dari total 806 buah dan berpotensi pada kerugian negara.
Menurut Pace, semua pihak yang bertanggung jawab atas aset tersebut menolak menandatangani berita acara identifikasi.
Lalu masalah internet sekolah. Pace mengatakan, hasil identifikasi Bidang Sarpras ditemukan kerugian negara. Hal itu diketahui setelah proses identifikasi dan penarikan aset yang bekerja sama dengan pihak Telkom.
Pembayaran internet delapan titik terus dilakukan oleh sekolah sampai April 2023, namun kenyataannya hanya satu sampai dua titik saja untuk kepentingan sekolah. Selebihnya tidak diperuntukkan bagi kepentingan sekolah.
“Semua pihak yang bertanggung jawab atas aset tersebut menolak menandatangani berita acara identifikasi jaringan internet tidak masuk dalam KIB-D selama bertahun – tahun, sementara setiap bulan dan setiap tahunnya selalu dilakukan pembayaran oleh BOS.”
Adapun semua aset yang dilaporkan kepala sekolah saat rekon akhir tahun yang sudah dibelanjakan tidak di bawah tanggung jawab Bidang Sarpas, sebut Pace.
Karena, hasil identifikasi Bidang Sarpras terdapat kerugian negara. Hasil identifikasi 90 persen tidak dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.
Pada aset yang dibelanjakan ini tidak melalui bendahara barang dan Bidang Sarpras, sehingga tidak tercatat dalam inventaris atau data barang masuk dan tidak melalui mekanisme atau pola kerja sesuai aturan yang berlaku.
“Semua pihak yang bertanggung jawab atas aset tersebut menolak menandatangani berita acara identifikasi,” sebut Pace.
Kemudian, masalah pemakaian air bersih sangat tidak masuk akal. Pemakaian air bersih setiap bulannya sebelum Agustus 2022 baik musim kemarau maupun hujan sebanyak 80 tangki per bulan.
“Ada pembanding pemakaian air bersih setelah Juli 2022 sampai Juli 2023 yang berfluktuasi setiap bulan, setiap pergantian musim baik musim kemarau dan musim hujan, jika dirata-ratakan pemakaian air sebanyak 43 tangki per bulannya.”