Ruteng, Ekorantt.com – Para pengendara rela mengantre hingga ratusan meter di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 54.865.09 Mena-Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT pada Rabu, 14 Agustus 2024.
Tampak ratusan kendaraan baik roda empat maupun dua mengantre hingga menyebabkan kemacetan di sepanjang jalan Trans Flores.
Kebanyakan pengendara mengantre untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis solar dan bensin.
Pengendara memulai antre sejak subuh. Mereka terpaksa rela menunggu berjam-jam.
“Kami sebagai sopir merasa rugi,” kata Herdi, seorang sopir taksi ketika sedang mengantre.
Herdi adalah seorang sopir travel yang saban hari mengangkut penumpang dari dan ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat menuju Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai.
Ia kadang kala menunda keberangkatannya karena kehabisan BBM.
“Kemarin saya juga antre. Pas lagi dua mobil di depan saya mau isi, tiba-tiba stok BBM-nya habis,” ujarnya penuh kesal.
Herdi mengaku sudah menunggu sekitar dua jam karena berada di antrean paling belakang.
“Saya heran, padahal mobil pengangkut bahan bakar jumlahnya cukup banyak,” kata dia.
Ia juga meminta pihak Satlantas Polres Manggarai untuk mengatur lalu lintas demi mengurangi kemacetan saat antre BBM.
Pengawas SPBU 54.865.09 Mena, Petrus Alcantara berkata, antrean panjang sudah terjadi selama dua bulan terakhir dan kini memasuki bulan ketiga.
Menurut Petrus, antrean panjang terjadi karena permintaan masyarakat akan BBM cukup tinggi. Alasan lainnya karena berkurangnya jumlah pengiriman BBM dari PT Elnusa, sebuah perusahaan yang salah satu bidang usahanya adalah pendistribusian BBM.
“Misalkan permintaan 24 ton, yang dikirim delapan ton. Permintaan 24 itu karena kita kebutuhan 24 ton,” sebutnya.
PT Elnusa, kata dia, tidak dapat mengirim sesuai permintaan karena kendaraan yang tidak cukup. Belum lagi permintaan dari kabupaten lain. Tak heran, pelayanan di SPBU sangat terganggu.
“Yang biasa kami santai begitu terpaksa harus stand by terus karena antrean panjang,” terangnya.
Menurut Petrus, semua jenis BBM sering terjadi kehabisan stok, terutama yang bersubsidi.
“Kebutuhan BBM dari SPBU ini setiap hari masuk, kecuali hari Minggu,” tandas dia.
Ia mengaku sangat membutuhkan BBM sesuai kapasitas tangki pertamina. Setiap tangki, lanjut Petrus, memiliki ukuran yang berbeda.
Petrus kemudian meminta para pengendara untuk bersabar sampai situasi normal.
SPBU Mena sendiri, ujar dia, tidak melayani pengisian jeriken, kecuali yang kebutuhan khusus seperti gilingan padi, traktor, dan lain sebagainya.
“Memang dari dulu kami tidak layani (pengisian) jeriken,” tutupnya.