Ende, Ekorantt.com – Bakal calon gubernur NTT Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema datang berdoa di lima pusara mantan bupati Ende, belum lama ini.
Kelimanya antara lain; Haji Hasan Aroeboesman, Herman Joseph Gadi Djou, Frans Gedowolo, Paulinus Domi dan Marsel Petu.
“Saya datang untuk mengenang, mendoakan dan menyerap inspirasi perjuangan dari kelima almarhum,” tulis Ansy lewat Instagram @ansy.lema.
Ia mengatakan, kelima mantan bupati tersebut memang telah tiada, tetapi kontribusi dan perjuangan mereka membangun Ende tidak akan hilang dari kenangan sejarah.
Diketahui, Haji Hasan Aroeboesman, meninggal tahun 1990. Ia adalah raja Ende terakhir yakni tahun 1947-1974 sekaligus Bupati Ende periode 2 September 1967 – 1973.
Nama Haji Hasan Aroeboesman kini dijadikan nama sebuah bandara di Ende, yaitu Bandar Udara H. Hasan Aroeboesman.
Kemudian, Herman Joseph Gadi Djou lahir pada 4 April 1937 dan meninggal pada 5 Juli 2014. Ia adalah Bupati Ende periode 1973 – 1983.
Semasa menjabat Bupati Ende, Herman Joseph Gadi Djou memprakarsai pendirian Perguruan Tinggi Swasta yang sekarang dikenal dengan nama Universitas Flores di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Lalu, Frans Gedowolo lahir pada 2 September 1938 dan meninggal pada 29 Maret 2022.
Ia menjabat sebagai Bupati Ende periode 1994-1999. Ayahnya adalah seorang pejuang yang gugur di medan tempur, sementara ibunya berasal dari Kecamatan Wolowaru.
Frans Gedowolo mengawali kariernya menjadi komandan regu di Singaraja, Bali pada tahun 1958. Pada tahun 1962, ia terpilih menjadi komandan seksi mortir di Singaraja.
Ia sempat ditempatkan di Kompi C Ende pada 1969. Kala itu, almarhum Frans Gedowolo berpangkat Letnan Dua (Letda).
Pada 1974, ia datang ke Kupang untuk menjadi PASI 4 di Kodim Kupang, kemudian menjadi PASI 1 pada 1976.
Tiga tahun kemudian, ia menjabat KASI 3 di Korem Kupang, lalu diangkat menjadi Kasdim di Kefamenanu pada 1981. Frans Gedowolo menjabat sebagai anggota DPRD Ende pada tahun 1986.
Selanjutnya, Paulinus Domi lahir pada 31 Desember 1946 dan meninggal pada 3 November 2022. Ia menjabat sebagai Bupati Ende periode 1999-2004 dan 2004-2009.
Paulinus Domi merupakan putra ketiga dari tujuh bersaudara pasangan Dage Dewa dan Mbenggu Masa asal Wolobalu, Desa Kedeboro, Kecamatan Maurole.
Ia menempuh pendidikan dari jenjang Sekolah Rakyat (sekarang SD) dari 1959 sampai 1969, kemudian SMEP Wolowaru dan tamat pada tahun 1963.
Kemudian, Paulinus Domi menjalani pendidikan di Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) hingga tamat tahun 1966.
Ia melanjutkan pendidikan ke Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) di Kupang dan lulus tahun 1972. Ia masuk partai Golongan Karya pada tahun 1974.
Ketika pulang ke Ende, Paulinus Domi menjalankan tugas di Kabupaten Ende sebagai Kasi Desa dan Pemilu di Kantor Bupati Ende hingga tahun 1975. Kemudian menjadi Kepala Perwakilan Kecamatan Maurole di Kota Baru hingga tahun 1977 dan menjadi Camat Detusoko hingga tahun 1979.
Ia kemudian meneruskan pendidikan ke Universitas Brawijawa Malang pada 1979 dan diwisuda sebagai sarjana tahun 1981.
Paulinus Domi menjadi Pjs Kabid di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), menjadi Pjs Camat Maurole hingga tahun 1984, Pjs Camat Wolowaru hingga 1986 dan setelahnya diangkat menjadi Camat Wolowaru tahun 1986 sampai 1990.
Usai bertugas di tingkat kecamatan, kariernya kemudian berlanjut ke pusat Kota Ende. Dia dipercaya menjadi Kepala Bapenda selama tiga tahun mulai 1990 sampai 1993. Setelah itu, ia diangkat sebagai Asisten I Setda Ende.
Paulinus kemudian menjabat sebagai Bupati Ende periode 1999-2004 dan 2004-2009.
Kemudian, Marselinus Y. W. Petu lahir pada 31 Oktober 1963 dan meninggal pada 26 Mei 2019. Ia adalah Bupati Ende periode 2014-2019 dan periode 2019-2024.
Sebelumnya Marsel adalah Ketua DPRD Kabupaten Ende.