Maumere, Ekorantt.com – Tempat pembuangan sampah liar bermunculan di beberapa lokasi di Maumere, Kabupaten Sikka, NTT.
Pantauan Ekora NTT, Sabtu, 12 Oktober 2024, lokasi pembuangan sampah liar terdapat di Kali Wairklau, Kelurahan Madawat. Lalu, di Rumah Sakit TC Hillers Maumere tepatnya di belakang ruang isolasi Covid-19.
Kemudian di kawasan Sikka Inovation Center (SIC) tepatnya di pintu masuk menuju gedung Sentra Tenun Ikat Jatah Kapa Maumere, dan di sekitar Tugu Gading.
Di lokasi itu tampak sampah plastik, kardus bekas, pampers bayi, seng bekas, serta berbagi jenis sampah lainnya tertumpuk dan berserakan.
Warga Kota Maumere, Naldo Elyando resah dengan ada lokasi yang dijadikan tempat pembuangan sampah liar. Padahal pemerintah sudah menyiapkan tempat sampah.
“Bagaimana wajah kota ini mau bersih dan indah. Kalau masih ada warga yang membuang sampah sembarangan, tidak pada tempatnya,” ujarnya.
Menurut Naldo, pembuangan sampah liar dapat menimbulkan penyakit dan mencemari lingkungan serta mengganggu pemandangan.
“Kalau lewati di sini tidak nyaman karena aroma sampah yang sudah busuk dan sampah basah seperti pampers basah. Belum lagi bau bangkai bikin sesak napas,” katanya.
Naldo berharap ketegasan pemerintah dalam menertibkan lokasi yang dijadikan tempat pembuangan sampah liar tersebut. Dan bagi warga yang masih membuang sampah sembarangan diberi sanksi.
Lurah Kota Uneng, Ignatius mengatakan, terkait lokasi yang dijadikan tempat pembuangan sampah, pihaknya mengklaim sudah mengimbau kepada masyarakat.
Pemerintah, kata dia, sudah menyampaikan kepada RT/RW agar mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah pada sembarang tempat.
“Dampaknya tidak hanya menimbulkan penyakit, tapi juga dapat mencemari lingkungan. Namun kesadaran masyarakat masih rendah,” ujar Ignatius.
Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Daerah Sikka, Akulinus berharap permasalahan sampah tidak bergantung pada Dinas Lingkungan Hidup, tetapi semua pihak harus membangun koordinasi dalam memerangi masalah sampah sehingga Kota Maumere menjadi bersih.
“Kita akan koordinasi dengan lurah dan camat selaku koordinator agar membangun kerja sama secara baik dengan masyarakat dari tingkat RT/RW yang menjadi garda terdepan,” ujarnya.
Akulinus juga mengimbau kepada masyarakat untuk memerangi sampah di lingkungan masing-masing untuk mengantisipasi timbulnya penyakit.